Minggu, 06 April 2014

Cerpen *Fightt...!!!*



*Fightt...!!!*
18 Maret 2013 pukul 20:48
Cerpen ini sudah pernah aku share d FP KCCChibi dan Di FBku...
Castnya sedikit di ubah, yang dulunya Bisma di ganti dengan Morgan...

Cusss aja yuk...!!!


"1...2...3” teriak seorang wasit memberi aba-aba suatu pertandingan. Terlihat seorang cewek berambut hitam lebat dengan wajah indonesia tulen di sebelah kiri wasit dan seorang cewek yang berada dihadapannya sebagai lawannya yang berparas oriental dengan tubuh agak sedikit kecil. Mendengar aba-aba sang wasit kedua cewek itu sudah siap memasang kuda-kuda untuk bertanding dalam suatu ajang final karate tingkat nasional.
“Anisa....Anisa...Anisa...!!”---“Christy...Christy...Christy...!!” teriak penonton menyerukan nama mereka mencoba menyemangatinya.
“mendingan loe mundur sekarang aja deh, daripada loe babak belur di tangan gue, gue kasihan aja sama loe, pengkh*anat...!!” ucap seseorang yang dielukan dengan sebuatan “Anisa” kapada lawannya “Christy”.
Christy hanya tersenyum mendengar perkataan Anisa, “ terserah loe mau ngomong apa, Nis. Gue berdiri disini bukan sebagai PECUNDANG yang belum bertanding sudah menyerah, gue adalah PEMENANG, kita buktikan di ajang ini siapa yang lebih kuat, loe atau gue...”---"sombong banget loe, loe kira loe sudah lebih jago dari gue, gue tau loe Christ, loe itu ... “


Flash back on

“Huuu....PECUNDANG, ga pantes loe berada di Club karate ini, loe itu LEMAH” olok sebagian siswa yang melihat kawan satu clubnya, Christy,  jatuh tersungkur hanya karena 1 pukulan yang menurut mereka sangat mudah untuk di hindari. “maafin gue, sini gue bantu” ucap Anisa, seseorang yang menjadi lawan Christy yang tak sengaja memukul Christy hingga tersungkur. Anisa mengulurkan tangannya, dan Christy pun menyambutnya, “makasih”, ucap Christy yang sudah bisa berdiri dan langsung meninggalkan Anisa, “Loe mau kemana?” tanya Anisa bingung. Christy memberhentikan langkahnya dan menegok ke arah Anisa, “gue ga pantes berada di club ini, bener kata mereka kalau gue adalah PECUNDANG, gue LEMAH, gue sadar akan kemampuan gue”---“kata siapa loe PECUNDANG? Loe hanya belum menguasai teknik dan jurus-jurus dalam karate aja kok, loe hanya butuh waktu buat BELAJAR, gue yakin loe bisa, gue bisa liat SEMANGAT loe itu”---“ah...itu cuma MIMPI, SEMANGAT itu sudah menghilang” sangkal Christy yang melanjutkan langkahnya yang terhenti. “Ga...!! SEMANGAT itu masih ada, gue bisa bantu loe mempelajari ilmu karate ini” teriak Anisa yang sukses membuat Christy menghentikan langkahnya untuk kali kedua, Christy kembali menoleh ke arah Anisa dan bertanya “serius loe mau bantu gue?”. Anisa berjalan mendekati Christy, “100 Rius malah...Gue Anisa. Loe?”---“gue Christy”---“Gimana klo kita sahabatan aja?” ajak Anisa tersenyum dengan mengulur kelingkingnya. Walaupun agak sedikit bingung dengan teman barunya, Christy mengiyakan dengan mengaitkan kelingkingnya dengan kelingking Anisa, “Boleh...:)”.

---

Keesokan harinya dengan telaten Anisa mengajari SAHABAT BARUnya berlatih karate. “Gini nie, cara memukul yang baik, kepalkan tangan, kumpulkan tenaga di tangan loe itu, lalu tarik nafas dalam-dalam keluarkan  bersamaan dengan pukulan itu, Haaaa...!!!” jelas Anisa sembari mempraktikan, “loe coba pukul bantalan yang ada di dada gue ini, coba yang keras. Oke, loe bisa kan Christ?” perintah Anisa, dan Christy pun mengangguk seolah mengerti. Tiba-tiba seorang senior cowok, bernama Morgan, cowok yang telah 1 tahun ini menjadi incaran Anisa lewat di depan ruangan tempat Anisa dan Christy berlatih karate. Sontak membuat Anisa lengah, menurunkan bantalan yang ada di dadanya, “Buggg” pukulan yang harusnya mendarat di bantalan, karena kecerobohan Anisa malah mengenai dadanya, “aww...” rintih Anisa sembari memegangi dadanya yang agak sakit, “maafin gue, Nis. gue ga sengaja” ucap Christy merasa bersalah karena salah sasaran. “gue ga apa-apa kok, gue juga yang salah, dengan tiba-tiba gue menurunkan bantalan ini. BTW, Gue ga nyangka tenaga loe LUAR BIASA gini, gue yakin cukup dengan 1 pukulan itu jika tepat mengenai bagian vital seperti RAHANG atau ULU HATI, bisa melumpuhkan lawan loe” puji Anisa. “Ah...loe nis, kalau lawannya loe, gue bisa apa? Yang ada gue malah BONYOK” canda Christy. “Ga BONYOK lagi, Christ, Loe tinggal pilih ajah mau masuk ICU atau KUBURAN langsung? Wkkwkk” Anisa ikut-ikutan becanda.

---

Di sebuah bangku berukuran 2 m di bawah pohon dekat lapangan basket mereka duduk-duduk dan bercanda seperti biasanya. “gue liat loe semakin hebat, Christ” ucap Anisa mengawali pembicaraan. “gurunya siapa dulu dong, Anisa gitu lho...gue berterima kasih banget sama loe, berkat loe gue ga dapet olok2an temen lagi”---“ahaa, itu juga karena USAHA loe lagi, Christ. Eh...loe liat cowok yang agak tinggi itu?” ucap Anisa menunjuk cowok yang sedang mendrible bola. “Morgan maksud loe? Kenapa emangnya?” ucap Christy berbalik tanya. “loe kenal dia? ah...lupakan pertanyaan ini. Ehmm....gue CINTA sama dia dari kelas 7, Christ” curhat Anisa. “dari kelas 7? Kenapa ga loe nyatain perasaan loe itu?” tanya Christy sedikit kaget. “gue malu, lagian ga ada sejarahnya cewek nembak cowok lagi”---“ahaa, sekarang kan jamannya emansipasi wanita, jaman sudah kebalik, wanita bisa melakukan hal-hal yang dilakukan oleh pria. Termasuk ini, harusnya loe bisa nyatain cinta loe ke dia”---“ah, nantilah, gue butuh waktu yang tepat. Gue harap dia punya perasaan yang sama ke gue”. “Gue akan buat Morgan , sahabat kecil gue jatuh cinta sama loe, Nis. Ini sebagai bentuk rasa terima kasih gue ke loe, karena loe sudah berbaik hati sampai gue di terima teman2 club karate kita” ucap batin Christy.

---

Morgan yang tengah berada di ruang ganti mendadak mendengar Hapenya bergetar, ternyata ada sebuah pesan masuk dari Christy, “Bis, nanti sore loe ada waktu kan? Ketemuan yuk di Cafe Giez deket sekolah, ada hal PENTING yang ingin gue bicarakan ke loe”. Dengan singkat Morgan menjawabnya “Ok”

---

Di Cafe Giezz, mereka berdua ketemuan.
“loe mau pesen apa? Gue pesenin sekalian” tawar Morgan kepada Christy---“loe sudah berapa lama jadi sahabat gue, masak loe masih lupa aja makanan kesukaan gue” jawab Christy manja. “ya elah Christ, gue tau bangett lah makanan kesukaan loe apa. Tapi di sini kagak ada BAKPAO, adanya BURGER. Gimana?”---“Gue ngikut loe aja deh”. Morgan pun memesan makanan untuk mereka berdua, tak butuh waktu lama Morgan membawa 2 Burger plus 2 jus alpukat. “Wah...kayaknya enak nie?” ucap Christy langsung menyerobot Burger yang baru saja Morgan letakan ke meja, namun tangan Christy tertahan oleh Morgan, “Eitsss...sabar buu, loe mau ngomong apa? Penting banget kayaknya, sampe loe ngajak ketemuan gini”. “Okelah. Loe kenal dengan anak kelas 8 B ini?” tanya Christy menujukan foto Anisa. “ehmm...ini Anisa kan? Cewek yang sudah lama gue kagumi. Kok loe punya fotonya? Bukannya loe anak 8E yah?” tanya Morgan bingung. “wah...loe BERUNTUNG banget, loe tembak dia besok, gue yakin 100% loe bakalan di terima oleh Anisa” ucap Christy kegirangan yang makin membuat Morgan bingung. “maksudnya apaan sich? Pake nyuruh-nyuruh gue nembak dia segala? Yakin gue bakal diterima dia lagi”---“Anisa itu sahabat gue, dia suka sama loe dari kelas 7, jadi gue yakin donk kalau loe bakalan diterima kalau loe nembak dia. Ya gak?....ya gak?” ujar Christy sembari menaikan turunkan alisnya. “Serius loe???”---“ 1 juta rius gue kasih loe, Gan kalau bisa...haha”. “loe punya rencana gak gimana biar gue bisa nembak dia secara romantis”---“kalau ini sudah gue pikirkan, gue tau loe bakalan tanya ini ke gue, secara loe ga ada romantis2nya sama sekali ke cewek”---“bla ... bla ... bla” Christy mendekatkan mulutnya ke telinga Morgan guna membisikan rencananya itu.

Di waktu dan tempat yang sama, Anisa di sana hendak membeli burger kesukaannya. Belum sempat memesan Burger, Anisa sudah di suguhkan pemandangan yang tak enak. Dia melihat Christy mencium Morgan (eitss...readers jangan salah paham seperti Anisa, Christy hanya membisikan sesuatu ke Morgan, mungkin karena terlalu dekat dan Anisa melihatnya dari kejauhan jadi terkesan Christy mencium Morgan). Sontak membuat Anisa murka dan mengeCAP Christy sebagai PENGKH*AN*T .

---

Persahabatan Anisa dan Christy makin renggang, Anisa tidak memberikan KESEMPATAN Christy untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, yang Anisa tau Christy sudah mengkhianati persahabatan mereka. Rencana Morgan yang akan menembak Anisa pun GAGAL karena Morgan tak enak hati dengan mereka, karenanya persahabatan mereka HANCUR. Mereka pun berjalan sendiri-sendiri, sampai Anisa berkomit untuk TIDAK satu sekolahan lagi dengan Christy. Dia memutuskan untuk pindah keluar kota, Surabaya. Tempat kediaman eyangnya.

2 tahun berlalu, Anisa dan Christy sama-sama tengah mengenakan putih abu-abu. Di sekolahnya masing-masing mereka sama-sama menjadi wakil ajang karate tingkat Nasional. Shock, Anisa rasakan manakala dia harus bertemu Christy dalam babak final, babak dimana memperebutkan siapa yang layak mendapatkan juara pertama sekaligus layak mewakili Indonesia ke tingkat Internasional.  Dendam Anisa, membuatnya bergelora api semangatnya untuk mengalahkan Christy dalam pertandingan ini, “gue akan beri pelajaran ke loe, mengajari loe bagaimana caranya berterima kasih, gue akan membuat loe kapok berurusan dengan yang namanya ANISA RAHMA”

Flash back off


“ehm,, ternyata loe masih mengingatnya, gue juga ga bakalan lupa dengan orang yang telah membawa gue sampai di sini. Gue ga akan mengalah dari loe, tapi gue ga akan membuat guru gue celaka di tangan gue sendiri” batin Christy mencoba menenangkan diri sendiri
“Fighhtt...!!!” teriak wasit memberi aba2 bahwa pertandingan berlangsung. Dengan sigap Anisa mengarahkan pukulan tepat pada tulang rusuk Christy, namun Christy mampu menangkis dan menghindarinya. Beberapa kali Christy mampu menghindar dari serangan2 Anisa yang terkesan membabi buta, lengah...membuat serangan tendangan Anisa mengenai perut Cristy, yang membuat Christy jatuh tak berdaya. “masih perlu kita lanjutkan pertandingan kita?” tanya Anisa Sombong. Christy yang kesakitan memegangi perutnya mencoba untuk bangkit, namun Anisa melakukan serangan lagi, kali ini Christy mampu menghindarinya, namun reflek dia meluncurkan serangan balik berupa pukulan yang menjadi andalannya dalam setiap pertandingan mengenai ULU HATI Anisa yang membuatnya tergeletak. Christy yang tak bisa menahan rasa sakit di perutnya juga ikutan tergeletak, pingsan. Akhirnya pertandingan di anggap SERI karena tidak ada yang menang. keduanya pun harus sama-sama dilarikan ke RS.

---

Sejam berlalu, Christy siuman dari pingsannya. Dilihatnya seorang cowok menungguinya, yap Dia Morgan. “Gan, keadaan Anisa gimana?” tanya Christy dengan suara sedikit parau. “dia ada di kamar sebelah, belum sadarkan diri” jawab Morgan. “tolong antarin gue, gue ingin melihatnya. Please” pinta Christy yang diiyakan Morgan. Dengan Sabar,Morgan mendorong kursi Roda Christy sampai di ruangan Anisa dan dekat di samping Anisa. Tangis Christy tak terbendung lagi, “Gue emang sahabat yang tak tau berterima kasih karena gue loe tergeletak di kasur putih ini, Nis. maafin gue” perlahan namun pasti anisa menggerakan jemarinya membuka matanya sedikit demi sedikit sampai ia menemukan sutau cahaya yang terpancar dari arah luar masuk ke dalam matanya. Dilihatnya seseorang di sampingnya, Christy, menangis tersedu-sedu melihat keadaannya. “Gue ga apa-apa kok, Christ. Gue yang harusnya minta maaf sama loe, ga seharusnya gue membabi buta seperti tadi, sampai membuat loe tergeletak dan harus duduk di kursi roda ini”---“uda lah, Nis. gue uda maafin loe, yang penting kita bisa sahabatan lagi kan? Oia, Morgan ini bukan kekasih atau cowok yang gue cintai, dia sahabat kecil gue. Gue berniat jodohin loe ke dia, setelah gue tau loe sangat menyukainya, tapi ...”---“tapi, gue malah salah paham dan menganggap loe sebagai pengkhianat?? Maafin gue Christ...gue nyesel ga dengerin penjelasan loe”---“yang lalu biarlah berlalu, kita buka lembaran baru. Gue mau detik ini juga cinta kalian bisa bersatu” ucap Christy yang menyatukan tangan Morgan dengan tangan Anisa. di hari yang sama pulalah Anisa danMorgan  jadian...:)



The end    


MinBIe-Hanifah Argubie
follow @HanBie08

Tidak ada komentar:

Posting Komentar