*Fightt...!!!*
18 Maret
2013 pukul 20:48
Cerpen ini
sudah pernah aku share d FP KCCChibi dan Di FBku...
Castnya
sedikit di ubah, yang dulunya Bisma di ganti dengan Morgan...
Cusss aja
yuk...!!!
"1...2...3”
teriak seorang wasit memberi aba-aba suatu pertandingan. Terlihat seorang cewek
berambut hitam lebat dengan wajah indonesia tulen di sebelah kiri wasit dan
seorang cewek yang berada dihadapannya sebagai lawannya yang berparas oriental
dengan tubuh agak sedikit kecil. Mendengar aba-aba sang wasit kedua cewek itu
sudah siap memasang kuda-kuda untuk bertanding dalam suatu ajang final karate
tingkat nasional.
“Anisa....Anisa...Anisa...!!”---“Christy...Christy...Christy...!!”
teriak penonton menyerukan nama mereka mencoba menyemangatinya.
“mendingan
loe mundur sekarang aja deh, daripada loe babak belur di tangan gue, gue
kasihan aja sama loe, pengkh*anat...!!” ucap seseorang yang dielukan dengan
sebuatan “Anisa” kapada lawannya “Christy”.
Christy
hanya tersenyum mendengar perkataan Anisa, “ terserah loe mau ngomong apa, Nis.
Gue berdiri disini bukan sebagai PECUNDANG yang belum bertanding sudah
menyerah, gue adalah PEMENANG, kita buktikan di ajang ini siapa yang lebih
kuat, loe atau gue...”---"sombong banget loe, loe kira loe sudah lebih
jago dari gue, gue tau loe Christ, loe itu ... “
Flash back
on
“Huuu....PECUNDANG,
ga pantes loe berada di Club karate ini, loe itu LEMAH” olok sebagian siswa
yang melihat kawan satu clubnya, Christy, jatuh tersungkur hanya karena 1
pukulan yang menurut mereka sangat mudah untuk di hindari. “maafin gue, sini
gue bantu” ucap Anisa, seseorang yang menjadi lawan Christy yang tak sengaja
memukul Christy hingga tersungkur. Anisa mengulurkan tangannya, dan Christy pun
menyambutnya, “makasih”, ucap Christy yang sudah bisa berdiri dan langsung
meninggalkan Anisa, “Loe mau kemana?” tanya Anisa bingung. Christy
memberhentikan langkahnya dan menegok ke arah Anisa, “gue ga pantes berada di
club ini, bener kata mereka kalau gue adalah PECUNDANG, gue LEMAH, gue sadar
akan kemampuan gue”---“kata siapa loe PECUNDANG? Loe hanya belum menguasai
teknik dan jurus-jurus dalam karate aja kok, loe hanya butuh waktu buat
BELAJAR, gue yakin loe bisa, gue bisa liat SEMANGAT loe itu”---“ah...itu cuma
MIMPI, SEMANGAT itu sudah menghilang” sangkal Christy yang melanjutkan
langkahnya yang terhenti. “Ga...!! SEMANGAT itu masih ada, gue bisa bantu loe
mempelajari ilmu karate ini” teriak Anisa yang sukses membuat Christy
menghentikan langkahnya untuk kali kedua, Christy kembali menoleh ke arah Anisa
dan bertanya “serius loe mau bantu gue?”. Anisa berjalan mendekati Christy,
“100 Rius malah...Gue Anisa. Loe?”---“gue Christy”---“Gimana klo kita sahabatan
aja?” ajak Anisa tersenyum dengan mengulur kelingkingnya. Walaupun agak sedikit
bingung dengan teman barunya, Christy mengiyakan dengan mengaitkan
kelingkingnya dengan kelingking Anisa, “Boleh...:)”.
---
Keesokan
harinya dengan telaten Anisa mengajari SAHABAT BARUnya berlatih karate. “Gini
nie, cara memukul yang baik, kepalkan tangan, kumpulkan tenaga di tangan loe
itu, lalu tarik nafas dalam-dalam keluarkan bersamaan dengan pukulan itu,
Haaaa...!!!” jelas Anisa sembari mempraktikan, “loe coba pukul bantalan yang
ada di dada gue ini, coba yang keras. Oke, loe bisa kan Christ?” perintah
Anisa, dan Christy pun mengangguk seolah mengerti. Tiba-tiba seorang senior
cowok, bernama Morgan, cowok yang telah 1 tahun ini menjadi incaran Anisa lewat
di depan ruangan tempat Anisa dan Christy berlatih karate. Sontak membuat Anisa
lengah, menurunkan bantalan yang ada di dadanya, “Buggg” pukulan yang harusnya
mendarat di bantalan, karena kecerobohan Anisa malah mengenai dadanya, “aww...”
rintih Anisa sembari memegangi dadanya yang agak sakit, “maafin gue, Nis. gue
ga sengaja” ucap Christy merasa bersalah karena salah sasaran. “gue ga apa-apa
kok, gue juga yang salah, dengan tiba-tiba gue menurunkan bantalan ini. BTW,
Gue ga nyangka tenaga loe LUAR BIASA gini, gue yakin cukup dengan 1 pukulan itu
jika tepat mengenai bagian vital seperti RAHANG atau ULU HATI, bisa melumpuhkan
lawan loe” puji Anisa. “Ah...loe nis, kalau lawannya loe, gue bisa apa? Yang
ada gue malah BONYOK” canda Christy. “Ga BONYOK lagi, Christ, Loe tinggal pilih
ajah mau masuk ICU atau KUBURAN langsung? Wkkwkk” Anisa ikut-ikutan becanda.
---
Di sebuah bangku
berukuran 2 m di bawah pohon dekat lapangan basket mereka duduk-duduk dan
bercanda seperti biasanya. “gue liat loe semakin hebat, Christ” ucap Anisa
mengawali pembicaraan. “gurunya siapa dulu dong, Anisa gitu lho...gue berterima
kasih banget sama loe, berkat loe gue ga dapet olok2an temen lagi”---“ahaa, itu
juga karena USAHA loe lagi, Christ. Eh...loe liat cowok yang agak tinggi itu?”
ucap Anisa menunjuk cowok yang sedang mendrible bola. “Morgan maksud loe?
Kenapa emangnya?” ucap Christy berbalik tanya. “loe kenal dia? ah...lupakan
pertanyaan ini. Ehmm....gue CINTA sama dia dari kelas 7, Christ” curhat Anisa.
“dari kelas 7? Kenapa ga loe nyatain perasaan loe itu?” tanya Christy sedikit
kaget. “gue malu, lagian ga ada sejarahnya cewek nembak cowok lagi”---“ahaa,
sekarang kan jamannya emansipasi wanita, jaman sudah kebalik, wanita bisa
melakukan hal-hal yang dilakukan oleh pria. Termasuk ini, harusnya loe bisa
nyatain cinta loe ke dia”---“ah, nantilah, gue butuh waktu yang tepat. Gue
harap dia punya perasaan yang sama ke gue”. “Gue akan buat Morgan , sahabat
kecil gue jatuh cinta sama loe, Nis. Ini sebagai bentuk rasa terima kasih gue
ke loe, karena loe sudah berbaik hati sampai gue di terima teman2 club karate
kita” ucap batin Christy.
---
Morgan yang
tengah berada di ruang ganti mendadak mendengar Hapenya bergetar, ternyata ada
sebuah pesan masuk dari Christy, “Bis, nanti sore loe ada waktu kan? Ketemuan
yuk di Cafe Giez deket sekolah, ada hal PENTING yang ingin gue bicarakan ke
loe”. Dengan singkat Morgan menjawabnya “Ok”
---
Di Cafe
Giezz, mereka berdua ketemuan.
“loe mau
pesen apa? Gue pesenin sekalian” tawar Morgan kepada Christy---“loe sudah
berapa lama jadi sahabat gue, masak loe masih lupa aja makanan kesukaan gue”
jawab Christy manja. “ya elah Christ, gue tau bangett lah makanan kesukaan loe
apa. Tapi di sini kagak ada BAKPAO, adanya BURGER. Gimana?”---“Gue ngikut loe
aja deh”. Morgan pun memesan makanan untuk mereka berdua, tak butuh waktu lama
Morgan membawa 2 Burger plus 2 jus alpukat. “Wah...kayaknya enak nie?” ucap
Christy langsung menyerobot Burger yang baru saja Morgan letakan ke meja, namun
tangan Christy tertahan oleh Morgan, “Eitsss...sabar buu, loe mau ngomong apa?
Penting banget kayaknya, sampe loe ngajak ketemuan gini”. “Okelah. Loe kenal
dengan anak kelas 8 B ini?” tanya Christy menujukan foto Anisa. “ehmm...ini
Anisa kan? Cewek yang sudah lama gue kagumi. Kok loe punya fotonya? Bukannya
loe anak 8E yah?” tanya Morgan bingung. “wah...loe BERUNTUNG banget, loe tembak
dia besok, gue yakin 100% loe bakalan di terima oleh Anisa” ucap Christy
kegirangan yang makin membuat Morgan bingung. “maksudnya apaan sich? Pake
nyuruh-nyuruh gue nembak dia segala? Yakin gue bakal diterima dia
lagi”---“Anisa itu sahabat gue, dia suka sama loe dari kelas 7, jadi gue yakin
donk kalau loe bakalan diterima kalau loe nembak dia. Ya gak?....ya gak?” ujar
Christy sembari menaikan turunkan alisnya. “Serius loe???”---“ 1 juta rius gue
kasih loe, Gan kalau bisa...haha”. “loe punya rencana gak gimana biar gue bisa
nembak dia secara romantis”---“kalau ini sudah gue pikirkan, gue tau loe
bakalan tanya ini ke gue, secara loe ga ada romantis2nya sama sekali ke
cewek”---“bla ... bla ... bla” Christy mendekatkan mulutnya ke telinga Morgan
guna membisikan rencananya itu.
Di waktu dan
tempat yang sama, Anisa di sana hendak membeli burger kesukaannya. Belum sempat
memesan Burger, Anisa sudah di suguhkan pemandangan yang tak enak. Dia melihat
Christy mencium Morgan (eitss...readers jangan salah paham seperti Anisa, Christy
hanya membisikan sesuatu ke Morgan, mungkin karena terlalu dekat dan Anisa
melihatnya dari kejauhan jadi terkesan Christy mencium Morgan). Sontak membuat
Anisa murka dan mengeCAP Christy sebagai PENGKH*AN*T .
---
Persahabatan
Anisa dan Christy makin renggang, Anisa tidak memberikan KESEMPATAN Christy
untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, yang Anisa tau Christy sudah
mengkhianati persahabatan mereka. Rencana Morgan yang akan menembak Anisa pun
GAGAL karena Morgan tak enak hati dengan mereka, karenanya persahabatan mereka
HANCUR. Mereka pun berjalan sendiri-sendiri, sampai Anisa berkomit untuk TIDAK
satu sekolahan lagi dengan Christy. Dia memutuskan untuk pindah keluar kota,
Surabaya. Tempat kediaman eyangnya.
2 tahun
berlalu, Anisa dan Christy sama-sama tengah mengenakan putih abu-abu. Di
sekolahnya masing-masing mereka sama-sama menjadi wakil ajang karate tingkat
Nasional. Shock, Anisa rasakan manakala dia harus bertemu Christy dalam babak
final, babak dimana memperebutkan siapa yang layak mendapatkan juara pertama
sekaligus layak mewakili Indonesia ke tingkat Internasional. Dendam
Anisa, membuatnya bergelora api semangatnya untuk mengalahkan Christy dalam
pertandingan ini, “gue akan beri pelajaran ke loe, mengajari loe bagaimana caranya
berterima kasih, gue akan membuat loe kapok berurusan dengan yang namanya ANISA
RAHMA”
Flash back
off
“ehm,,
ternyata loe masih mengingatnya, gue juga ga bakalan lupa dengan orang yang
telah membawa gue sampai di sini. Gue ga akan mengalah dari loe, tapi gue ga
akan membuat guru gue celaka di tangan gue sendiri” batin Christy mencoba
menenangkan diri sendiri
“Fighhtt...!!!”
teriak wasit memberi aba2 bahwa pertandingan berlangsung. Dengan sigap Anisa
mengarahkan pukulan tepat pada tulang rusuk Christy, namun Christy mampu
menangkis dan menghindarinya. Beberapa kali Christy mampu menghindar dari
serangan2 Anisa yang terkesan membabi buta, lengah...membuat serangan tendangan
Anisa mengenai perut Cristy, yang membuat Christy jatuh tak berdaya. “masih perlu
kita lanjutkan pertandingan kita?” tanya Anisa Sombong. Christy yang kesakitan
memegangi perutnya mencoba untuk bangkit, namun Anisa melakukan serangan lagi,
kali ini Christy mampu menghindarinya, namun reflek dia meluncurkan serangan
balik berupa pukulan yang menjadi andalannya dalam setiap pertandingan mengenai
ULU HATI Anisa yang membuatnya tergeletak. Christy yang tak bisa menahan rasa
sakit di perutnya juga ikutan tergeletak, pingsan. Akhirnya pertandingan di
anggap SERI karena tidak ada yang menang. keduanya pun harus sama-sama
dilarikan ke RS.
---
Sejam
berlalu, Christy siuman dari pingsannya. Dilihatnya seorang cowok menungguinya,
yap Dia Morgan. “Gan, keadaan Anisa gimana?” tanya Christy dengan suara sedikit
parau. “dia ada di kamar sebelah, belum sadarkan diri” jawab Morgan. “tolong
antarin gue, gue ingin melihatnya. Please” pinta Christy yang diiyakan Morgan.
Dengan Sabar,Morgan mendorong kursi Roda Christy sampai di ruangan Anisa dan
dekat di samping Anisa. Tangis Christy tak terbendung lagi, “Gue emang sahabat
yang tak tau berterima kasih karena gue loe tergeletak di kasur putih ini, Nis.
maafin gue” perlahan namun pasti anisa menggerakan jemarinya membuka matanya
sedikit demi sedikit sampai ia menemukan sutau cahaya yang terpancar dari arah
luar masuk ke dalam matanya. Dilihatnya seseorang di sampingnya, Christy,
menangis tersedu-sedu melihat keadaannya. “Gue ga apa-apa kok, Christ. Gue yang
harusnya minta maaf sama loe, ga seharusnya gue membabi buta seperti tadi,
sampai membuat loe tergeletak dan harus duduk di kursi roda ini”---“uda lah,
Nis. gue uda maafin loe, yang penting kita bisa sahabatan lagi kan? Oia, Morgan
ini bukan kekasih atau cowok yang gue cintai, dia sahabat kecil gue. Gue
berniat jodohin loe ke dia, setelah gue tau loe sangat menyukainya, tapi
...”---“tapi, gue malah salah paham dan menganggap loe sebagai pengkhianat??
Maafin gue Christ...gue nyesel ga dengerin penjelasan loe”---“yang lalu biarlah
berlalu, kita buka lembaran baru. Gue mau detik ini juga cinta kalian bisa bersatu”
ucap Christy yang menyatukan tangan Morgan dengan tangan Anisa. di hari yang
sama pulalah Anisa danMorgan jadian...:)
The end
MinBIe-Hanifah
Argubie
follow
@HanBie08
Tidak ada komentar:
Posting Komentar