Minggu, 27 Desember 2015

Dekat dihati (Cerpen) Widi



Cast : Christy, Morgan
Genre : Romance
Rate : General
Length : Oneshoot

Drrrtt.... drrrttt....

Benda berwarna putih berbentuk persegi itu tak hentinya bergetar seolah meneriaki sang empunya untuk membuka matanya, menyongsong sang surya yang mulai menghujaninya dengan sinar yang masuk melalui celah-celah gorden kamar. Gadis yang tengah bergumul dengan selimut itupun hanya bisa mendengus, merasa terganggu dengan getar benda yang kini berada dibawah bantalnya. Dengan malas ia rogoh benda bernama handphone itu.

“hmmm” gumamnya setelah sukses menggeser layar handphonenya lalu menempelkan benda itu dipipinya tanpa peduli siapa lawan bicaranya di sebrang sana.

 “pagi....”

Suara berat mengalun indah dipendengarannya. Seolah mendapat energi super Christy bangkit duduk disinggasananya. Senyum mulai merekah menghiasi wajah sembab khas bangun tidurnya. “mmm pagi...” dengan manis ditambah malu-malu ia menjawab sapaan dari sebrang sana.

“bagaimana tidurmu?”

“indah. Seseorang hadir didalamnya malam tadi” ucapnya sedikit terdengar manja.

“benarkah?” Morgan -kekasihnya sedikit mempermainkan nada bicaranya bermaksud menggoda gadisnya.

“yaaa... bagaimana denganmu?”

“aku baru selesai dengan setumpuk kertas dimejaku dan aku merindukanmu”

Perempuan berambut coklat itu menunduk menyembunyikan semburat kemerahan dipipinya, senyum halus kembali menghiasi wajahnya. Ia menggigit bibirnya memikirkan seseorang yang berada dibalik telpon disebrang sana.

“bagaimana cuaca disana? Jakarta mulai memburuk akhir-akhir ini” gadis itu mencoba mengalihkan topik, entahlah dia merasa malu dengan topik yang dimulai Morgan tadi.

“sangat cerah. Udaranya sangat menyegarkan” ucapnya “jangan lupa jaga kesehatan. Aku tak mau menghabiskan waktuku hanya untuk mengkhawatirkanmu tanpa bisa berbuat apa-apa”

Lagi-lagi gadis itu terseyum malu. “haruskah aku menyusulmu untuk sekedar menghirup udara yang menyergarkan? Belakangan ini Felly seringkali memperingatkanku untuk sesekali menghirup udara segar” ucapnya diselingi tawa kecil.

“betul itu. Bagaimana bisa menghirup udara segar. Kalau bangun saja matahari sudah diatas kepala” ucap Morgan dengan nada mengejek mengingat dia tahu kalau Christy bukanlah seorang morning person yang rela meninggalkan kasurnya hanya untuk sekedar melihat sang surya yang perlahan muncul dari persemayangannya.

“aku tidak separah itu Gan!” ucapnya ketus “sekarang jam berapa?”

“disini? Jam 2 malam”

Apa? Sudah selarut itu? dengan cepat Christy membuka aplikasi jam dunianya dan ia baru sadar bahwa London lebih lambat 7 jam daripada jakarta.

“Gan! Kamu gila?” umpatnya “matikan telponnya dan istirahat sekarang!”

“tunggu. Belum 15 menit aku telpon, aku masih sangat merindukan suaramu” rengek pria itu.

“Tapi kamu butuh istirahat. Aku tau pagi nanti setumpuk kegiatan sudah menunggumu”

“aku akan istirahat setelah puas menguapkan perasaan menyiksa ini Chris”

“Tak ada alasan Gan! sudahlah aku matikan telponnya dan segeralah istirahat. Bye... i love you” Suara dengusan terdengar ditelingannya, Christy menghela nafas sejenak. “ayolah Gan, kamu bisa telpon aku 12 jam bahkan asal tidak sekarang. Kamu butuh istirahat, hmm?” dengan lembut Christy mencoba membujuk kekasihnya itu. christy tahu betul segala kesibukan Morgan disana dan dia hanya tidak ingin Morgan sakit karena bagaimanapun kurang tidur akan sangat berdampak buruk bagi kesehatan.

“baiklah, jangan lupa minum vitamin dan selipkan waktu istirahat ditengah jadwal shootingmu yang padat itu. love you too Dear

Christy langsung menutup panggilannya. Memandang benda persegi itu dengan senyum menghiasi wajahnya. Melihat foto 2 anak manusia yang terlihat sangat bahagia, si wanita dan pria yang tengah menikmati es krim dengan wajah yang penuh bercak coklat, sangat manis. Christy ingat itu foto dirinya dan Morgan yang tengah menikmati es krim disebuah taman 2 tahun yang lalu. Tepat satu minggu sebelum Morgan meninggalkannya untuk menggapai mimpinya mendapat gelar doktor dari salah satu universitas di Ibukota Inggris.

Waktu memang berjalan sangat cepat hingga tak terasa 2 tahun sudah dirinya dan Morgan menjalani hubungan jarak jauh yang katanya hanya akan membuat orang menderita karena menahan rindu, yah tak dapat di pungkiri sedikit-banyak ia pun merasakan hal yang sama namun bagi Christy tidak masalah toh zaman sekarang sudah canggih. Berbagai fitur di sosial media dapat dengan mudah mengobati rasa rindunya terhadap Morgan. Dan lagipula walaupun jarak mereka berjauhan mereka masih memandang langit yang sama bukan? jauh dimata namun dekat dihati. Baginya jarak dan waktu takkan berarti karena pria itu selalu dihatinya bagai detak jantung yang akan selalu dibawanya kemanapun ia melangkah.

____

Tok tokk tokk

Suara heels sepatu yang beradu dengan lantai marmer disebuah lorong gedung yang cukup sepi itu terdengar sangat jelas. Christy melangkah dengan anggun memasuki salah satu ruangan yang ia yakini adalah ruangan managernya sendiri. Sesampainya seseorang disana nampak telah menantikan kehadirannya.

“ah sudah sampai rupanya. Duduklah” titah sang manager.

“mmm... jadi ada apa?”

Tanpa berkata apapun lelaki itu menyodorkan selembar kertas yang Christy ketahui merupakan sebuah kontrak kerja. Dengan segera ia mengambil kertas itu dan mulai membacanya dengan detail.

“photoshoot?” gumamnya. Yap sudah bukan rahasia umum lagi bahwa gadis berusia 23 tahun ini adalah seorang artis yang multitalented di Indonesia. Akting, nyanyi bahkan menjadi seorang foto model merupakan keahlian yang dianugerahkan Tuhan padanya.

“hmm lokasinya di London. Bagaimana?” tanya sang manager yang tanpa sadar membuat Christy sedikit terkejut dan mulai mengalihkan fikirannya pada sesosok pria yang tengah berada di ibukota inggris itu. “Christy!” panggilnya melihat artisnya malah asik melamun.

“oh! London?” tanya Christy yang mulai memasuki kembali alam sadarnya.

“hmm... menurut kabar kini disana tengah musim semi dan ribuan tanaman hidup di Kew Gardens tengah bermekaran indah menjadi surga dunia bagi para fotografer” jelasnya.

“tentu. Aku mau” ucap Christy. Terlihat guratan semangat diwajah cantiknya “kapan pemotretannya dilakukan?”
“Besok. Kamu bisa berangkat besok dengan penerbangan paling awal”

Christy mengangguk seraya tersenyum dan mulai menebak-nebak ekspresi apa yang akan ditunjukkan kekasihnya saat nanti dirinya muncul tiba-tiba disana.

___

Keesokan paginya, Christy mulai terusik suara berisik yang di timbulkan benda persegi bernama alarm di nakas samping tempat tidurnya. Oh ayolah ini masih sangat amat pagi untuk dirinya bangun bahkan matahari pun belum menampakkan batang hidungnya. Dengan langkah terseok dan perasaan terpaksa ia memasuki kamar mandi.

Selesai dengan kegiatannya, ia dikejutkan dengan kehadiran asisten sekaligus managernya yang dengan seenak jidat membawa koper berwarna ungu dengan gambar hello kitty kesayangannya itu keluar.

good girl aku kira aku akan melihatmu yang masih bergelung dengan selimut tebalmu itu tadi” canda sang manager setelah melihat Christy dengan tampilan maxi drees berwarna toska, sangat cantik. Namun sayang Christy tak berminat sama sekali untuk menanggapi manajernya itu. ia hanya mendengus dan berpindah fokus pada handphone kesayangannya.

“morning.... wake up dear”

Sebaris kalimat dengan foto selca sang kekasih membuat Christy tersenyum kali ini melupakan candaan manajernya tadi. Namun ia tak sama sekali mengindahkan sapaan kekasihnya, dengan cepat ia mengambil tas tangan yang berwarna senada dengan drees yang ia kenakan dan tanpa membalas pesan sang kekasih ia memasukan handphonenya begitu saja. Dalam pikirannya ia akan memberikan kejutan untuk Morgan dengan muncul dihadapannya tanpa memberi kabar sebelumnya. Dan ia pastikan Morgan akan sangat amat terkejut dengan rencananya itu.

____

Christy baru saja menginjakan kakinya di bandar udara Heathrow bersama tim manajemen serta crew dari tim yang akan melakukan pemotretan bersamanya. Hari sudah gelap mungkin sudah sangat larut. Tubuhnya terasa pegal juga capek, dengan segera ia memasuki mobil yang sudah menunggunya. Tak lama ia memejamkan kedua matanya mencoba menyelami alam bawah sadarnya.

Sesampainya dihotel, tak banyak yang ia lakukan. Hanya memberishkan diri dan dengan lemas mendaratkan tubuhnya diranjang berukuran king size itu. Tak lupa ia memeriksa alat komunikasinya yang memang dimatikan sejak pagi tadi. Begitu terbuka ada banyak voice message yang masuk kedalamnya. Morgan. Pesan itu dari Morgan. Satu persatu Christy buka, terdengar jelas kekhawatiran dari nada bicara kekasihnya itu. dengan cepat ia mengetikan pesan balasan untuk Morgan.

Aku baik baik saja, tak perlu khawatir. Selamat malam semoga esok akan menjadi hari yang menyenangkan

Setelah itu Christy berniat memejamkan matanya karena sungguh ia sangat lelah dan matanya terasa berat sekali. Namun benda putih tipis digenggamannya itu menyuarakan bunyi pertanda adanya panggilan masuk. Morgan menelponnya.

“kamu dimana Christy?” nada panik dan khawatir itu semakin jelas menyeruak ditelinga Christy sesaat setelah ia menempelkan handphone itu ditelinganya. Christy tersenyum tipis menanggapinya. Bukan, bukan karena ia tidak mengerti kekhawatiran Morgan tapi karena ia sudah tak sabar untuk memberikan kejutan pada kekasihnya itu.

“kamu tak perlu khawatir berlebihan begitu. Aku baik-baik saja” ucap Christy dengan tenang menghiraukan begitu saja kekhawatiran kekasihnya.

“demi Tuhan Christy kamu dimana sekarang?” tanya Morgan sekali lagi merasa geram dengan jawaban Christy tadi.

“aku? Aku dihatimu as always” jawab Christy disertai tawa kecilnya.

“Christy kam_”

“ssstttt aku ngantuk, lagipula ini sudah jam 3 pagi Morgan sayang. tidurlah. Selamat malam” potong Christy dan dengan sepihak memutus sambungan telpon itu meninggalkan tanda tanya bagi Christy karena bukankah di Indonesia sekarang sudah beranjak siang dan meskipun ia tau bahwa Christy sangat hoby tidur tapi dia tidak mungkin tidur di jam begini ditengah jadwal keartisannya yang menggunung itu.

____

Christy terus menunjukkan pose terbaiknya takkala lensa kamera sang fotografer itu membidik dirinya. Ribuan tumbuhan hidup didalam rumah kaca itu menjadi properti yang sangat indah. Temperate House merupakan rumah kaca yang berisi tanaman dan pohon yang berasal dari seluruh area beriklim sedang di dunia. Bangunannya merupakan bangunan kaca zaman Victoria dulu. Sangat cantik.

“selesai untuk hari ini, kerja bagus Chris” ucap sang fotografer yang sedari tadi sibuk membidikkan kameranya ke arah Christy.

“baiklah terimakasih” jawab Christy seraya menerima sebotol air mineral dari asistennya.

“sama-sama. Semoga besokpun berjalan lancar. Saya duluan” pamitnya dan berjalan menjauh dari Christy.

“tolong kemarikan handphoneku” ucap Christy pada asistennya. Dengan segera Rena -asistennya merogoh tasnya mengeluarkan benda persegi itu dan menyodorkannya pada sang pemilik.

“mmm aku ingin jalan-jalan dulu sebentar. Kalian bisa pulang duluan dan tolong sampaikan pada manager yah” ucap Christy “oh ya dimana bajuku?” tanyanya.

“ada di mobil mbak, biar saya ambilkan” tawarnya.

“tidak usah, biar aku saja” Christy melenggang pergi dengan senyum memancar diwajahnya.

____

Lelaki itu tengah menikmati satu cup es krim dengan rasa coklat. Inilah kebiasaannya, disore hari menjelang malam begini ia akan duduk di kafe untuk sekedar mengistirahatkan tubuhnya dari berbagai rutinitas yang ia jalani, ditemani secangkir es krim coklat favoritnya sebelum ia kembali ke rumahnya yang hanya beberapa menit saja jika ditempuh dengan sepeda yang menjadi kendaraannya selama ini. Baginya kegiatan seperti ini dapat mengurangi sedikit rasa rindu yang terus menumpuk dihatinya. Morgan. Lelaki itu adalah Morgan. Dan menurutnya kafe ini sangat indah, design yang ditampilkan memberikan kesan nyaman pada para pengunjungnya. Maka dari itu untuk sekedar bersantai ia gemar mengunjungi kafe bernuansa klasik ini.

Menyadari hari mulai gelap ia beranjak dari duduknya. Ia mengeratkan sedikit jaketnya dan segera pergi dari kafe itu, tak lupa ia menghampiri meja kasir dan membayar es krim yang tadi dipesannya. Dengan pelan Morgan menuntun sepedanya dibawah rindangnya pepohonan ditiap-tiap sisi jalan yang dilewatinya, ia enggan untuk menaiki kendaraan tanpa mesinnya itu karena menurutnya akan disayangkan jika melewatkan menghirup banyak-banyak udara yang menyegarkan seperti ini.

“Morgan” suara lembut oarang yang sangat ia rindukan tiba-tiba menyeruak di indera pendengarannya. Belum sempat ia membalikkan tubuh tegapnya kini ia merasakan sepasang tangan melingkari perutnya. “aku merindukanmu” ucapnya kini terdengar lirih menyerikkan kepalanya di punggung tegap Morgan..

Dengan cepat Morgan membalik tubuhnya menatap gadis yang tadi memeluknya tengah menundukkan wajah cantiknya. Dengan hati-hati Morgan mengangkat wajah gadis itu menatap tepat kemanik mata indah yang kini tengah mengeluarkan butiran-butiran bening dan membentuk sebuah aliran sungai dipipi mulusnya.

“Christy” ucapnya lirih ibu jarinya mengusap pipi Christy, menghapus air mata yang kembali mengalir meskipun gadis itu kini tengah tersenyum sangat manis.

Christy berhambur memeluk Morgan lagi, menenggelamkan wajah cantiknya di dada bidang yang sangat ia rindukan itu. Morgan membalas pelukannya lebih erat dan berkali kali mengecup puncak kepala Christy. Demi Tuhan ia sangat rindu gadis ini. Ia tak pernah menyangka gadis yang sangat ia rindukan ini kini ada disini dipelukkannya. Sungguh ia tak pernah menyangka.

Setelah puas menguapkan sedikit perasaan rindu itu. dengan posisi masih saling berpelukan Christy mengangkat sedikit kepalanya. Menatap manik hitam Morgan yang seolah bertanya bagimana bisa?

surprise” ucap Christy sedikit terisak disertai kekehan kecilnya. Morgan tersenyum dan sedikit menundukkan kepalanya dikecupnya bibir tipis gadisnya itu menyesapnya merasakan kembali manisnya bibir tipis itu.


“sekian lama jarak memisahkan mereka hingga tak terhitung berapa kali rasanya rindu membuat mereka tersiksa dan tersakiti. Tapi satu yang selalu diyakini keduanya Sebab jarak bukanlah pembunuh, melainkan sesosok ibu yang mengajarkan hati bagaimana menimang rindu”


https://fbcdn-sphotos-h-a.akamaihd.net/hphotos-ak-xpf1/v/t1.0-9/10418893_696845817115546_7434813879213187907_n.jpg?oh=4001529575801b9a750a9cbb43a213e3&oe=57204097&__gda__=1460557309_c3e31ef4588c69722c1f2bb4bf9b1fdc

https://fbcdn-sphotos-b-a.akamaihd.net/hphotos-ak-xfa1/v/t1.0-9/10584098_696846147115513_1302062189850954837_n.jpg?oh=54cf0d516290375c08a6f179f40b8b0c&oe=57222FE2&__gda__=1460618452_e49b3204d1dbd2755e1bf3d17ae77907


Tidak ada komentar:

Posting Komentar