Minggu, 14 Desember 2014

Cerpen The Happy Ending



The Happy Ending

Cast : Cristy saura
Morgan Winata
Rafa 

"Kenapa bukan ayah yang menjemputku " Tanya anak laki laki yang baru menginjak bangku sekolah dasar tingkat 3 ini
"Ayahmu sibuk, makanya aku yang jemput mu" jelas Christy, wanita paruh baya yang mau gak mau menjadi ibu dari anak ini.
"Aku gak mau sama tante, aku gak mau pulang kalau bukan ayah yang jemput" dengusnya sambil melipat kedua tangannya didada.
"Kenapa begitu? Sama saja kan? Apa kamu gak mau ikut denganku ke mall?" Christy berusaha mengiming imingkan Rafa sesuatu, mendengar itu Rafa pun langsung masuk ke dalam mobil.

Christy..
"Aku serahin semuanya ke kamu, jaga rafa baik baik ya. Permintaan aku hanya satu, aku cuma ingin kamu yang bisa menggantikan posisi aku, bukan perempuan manapun" Angel,

Aku ingat betul dengan kata kata itu, Kejadian itu sudah berlangsung hampir setengah tahun yang lalu, saat Angel mengaitkan tangan ku dan Morgan. setelah itu, nafasnya habis.
Aku teramat sangat shock, bagaimana bisa Angel memintaku untuk menggantikan posisinya. Angel dan Morgan adalah temanku semasa kuliah. dulu Morgan sempat menembakku tapi aku menolaknya karna akupun tau Angel lebih mengagumi Morgan ketimbang aku yang hanya sekedarnya. Sampai mereka akhirnya menikah dan memiliki anak bernama 'Rafandra Marcelio Winata' pada saat itu juga Angel divonis mengidap kanker darah stadium akhir dan akhirnya angel menghembuskan nafas terakhirnya di hadapanku.
Sekarangpun aku hampir 1 tahun menjadi istri resmi Morgan, aku masih tak mempercayai ini sepenuhnya dan apa kalian tau? Aku tengah mengandung anaknya :D

"Sampai kapan kita disini? Ayahmu pasti sudah menunggu di rumah" aku menghampiri Rafa saat tengah serius dengan permainan yang ia mainkan, ia nampak sangat mungil, sayangnya ia tak menyukaiku. Ia memanggilku bunda hanya bila ada Morgan.
"Koinku habis, tolong belikan aku lagi" pintanya, aku terbelalak pasalnya aku sudah dari siang berada di sini sampai sekarang pun hampir magrib masa iya anak ini tak mau pulang.
"Rafa ini sudah malam kita harus pulang" aku sedikit menghentaknya
"Kenapa? Aku hanya minta uang tante sedikit, uang tante uang ayahku juga kan" dengusnya, yaudah aku pasrah, melambaikan tangan ke kamera sambil bilang 'saya nyerah'. Setelah itu aku memberinya selembar uang warna biru dan ia pun langsung melesat entah kemana. Pyuhh -,-

---

"Ayahhhhh Rafa pulanggg" teriak Rafa dengan cerianya, ia pun jalan tak beriringan dengan Christy karna setelah mobil masuk garasi ia langsung berlari masuk.
"Ya ampun Christyyyy" Morgan dengan cepat menghampiri istrinya yang tengah membawa banyak barang belanjaan, sedangkan Rafa ia hanya mendengus kesal dan masuk ke kamarnya.

***

"Hueekksssssss" ESnya banyak, pagi ini Christy rutin keluar masuk kamar mandi Morgan yang melihat itupun cukup cemas.
"Mual ya sayang? Kamu pucet banget" Morgan terus sedikit memijat tengkuk Christy yg tengah asik mongkek *bahasamana?
"Kamu istirahat aja ya, gak usah ngapa ngapain. Tapi dulu waktu Angel hamil Rafa gak separah ini loh" Christy menghentikan aktifitasnya, ia mendadak gak mood lagi muntah tapi sekarang bisa dibilang mulas mendengar pernyataan morgan.
Raut wajah Christy mendadak berubah saat Morgan lagi lagi membanding bandingkan dia dengan Angel. Istri mana yang kecewa mendengar suaminy membanding bandingkannya dengan mantan istrinya.
"Aku Christy bukan Angel dan aku gak akan pernah jadi Angel" pekik Christy.

---

Siang ini Rafa baru saja sampai dirumah dan kedapatan tak ada orang sama sekali. Rasa lapar yang menghantuipun membuat Rafa mau gak mau mencari keberadaan Christy.
Dengan ragu ia menghampiri kamar ayah bundanya dan beberapa kali mencoba mengetuk pintu tapi tak ada yang merespon, akhirnya Rafa memutuskan untuk membuka pintu kamar tersebut. Ia melihat Christy yang tengah tertidur dengan balutan bad covernya, namun mendengar ketukan pintu Rafa tadi membuat Christy terusik.

"Rafa, ada apa?" Tanya Christy lembut, Rafa pun beranjak masuk tapi hanya sampai di ambang pintu kamar Christy.
"Hmm.. anu.. mm.. aku lapar, bisa buatkan aku makanan?" keluhnya sambil menundukan kepalanya karna malu, Christy pun tersenyum lalu hendak bangkit menyibak bad covernya.
"Hmm.. tadi ayah bilang bunda tengah sakit, jadi kalau memang masih sakit ya gak usah" tukas Rafa tegas.
"Aku bisa membeli makanan sendiri di depan" lanjut Rafa.. Christy mendekat
"Aku baik baik saja, aku sudah sembuh saat mendengarmu mamanggilku bunda" Christy mendekat sambil mengacak acak rambut Rafa, setelah itu berlalu meninggalkan Rafa, sedangkan Rafanya sendiri masih tercengang tak bisa menyangka bahwa ia akan menyebutkan kalimat itu tanpa dihadapan ayahnya.

"Terimakasih atas makan siangnya aku ke atas dulu"
"Hmm.. yasudah jangan lupa tidur siang ya" ucap Christy, Rafa menoleh lalu mengangguk setelah itu lari menuju kamarnya.

***

Morgan kini membuka pintu kamarnya, ia mendapati Christy yang tengah tenggelam dalam telapak tangannya, ia terdengar terisak. Morgan dengan hati hati menghampirinya.
 Morgan merengkuh bahu Christy dengan lembut,
"Aku janji gak akan khilaf lagi se9erti tadi pagi" ucap Morgan, Christy masih tak menjawab ia masih terhanyut dengan tangisannya.
"Gan.. aku nyerah yah" Christy membuka kedua tangannya lalu menunduk lesu, Morgan menunjukan wajah penuh tanda tanyanya.
"Aku nyerah, sampai kapanpun aku gak bisa jadi Angel, aku gak bisa jadi bunda yang baik buat Rafa dan Rafa gak suka sama aku.. aku capek.." keluh Christy, kini Morgan memeluknya erat.
"Kamu kok ngomongnya begitu, aku mencintaimu bagaimana pun bentuk kamu, gak perlu jadi Angel.. cukup jadi diri kamu sendiri aja, princessnya aku" Morgan mengangkat kepala Christy, memegang kedua pipinya yang masih dibanjiri dengan air mata.
"Masalah Rafa, dia masih kecil.. dia masih terpukul dengan kepergian bundanya yang begitu mendadak. Dia itu anak yang baik, semua butuh proses untuk meluluhkan hatinya" jelas morgan, Christy dengan cepat memeluknya erat.
"Tapi dia gak suka sama aku.. aku sedih saat dia memanggilku tante, aku juga sedih saat berkali kali kedapatan kamu memanggilku Angel, aku nyerah Gan.. aku tau kalian belum bisa menerima kehadiranku, tapi asal kamu tau hal sesepele itu bisa jadi amat sensitive di fikiran aku sekarang" Christy
"Maaf.. aku tak pernah menyadari itu, tolong maafin aku ya sayang.. aku akan berusaha bicara baik baik dengan Rafa" jawab Morgan yang masih asik mengelus elus rambut panjang Christy.
Christy hanya bisa mengangguk dalam pelukan morgan.

--

Pagi ini rafa masih menutup pintunya rapat rapat, morgan yang hendak berangkat ke kantor pun berusaha membujuknya karna ia yakin inipun atas kesalahannya semalam karna sudah membentak rafa. Kini morgan berjalan beriringan dengan christy yang membawa nampan berisi sarapan untuk rafa.
Setelah morgan berhasil membujuk rafa untuk membuka pintu, mereka masuk. Christy meletakan sarapan di meja setelah itu keluar lagi karna tak mau mencampuri urusan morgan dan rafa yang terbilang sama sama keras kepala.
"Rafa, ayah minta maaf ya" jelas morgan.
"Gak perlu, gak ada yang perlu di maafin.. ini salah rafa, salah rafa yang gak pernah suka sama tante christy" rafa masih duduk membelakangi morgan.
"Kalau ayah boleh tau, apa penyebab kamu gak pernah suka sama bunda?" Tanya morgan dengan sangat hati hati menyentuh pundak rafa.
"Yang jelas bunda rafa cuma satu" rafa masih kekeh sama prinsipnya kalau tak ada yang bisa menggantikan posisi angel sebagai ibunya.
"Kenapa sih kamu tuh egois banget! Dulu waktu bunda angel berteman dengan bunda christy kamu baik baik aja bahkan sayangkan sama bunda christy? Tapi kenapa sekarang kamu berubah?" Tanya morgan.
"Itu dulu yah.. selagi tante christy masih jadi temen bunda, bukan pengganti bunda!" Teriak rafa. Morgan shock melihat rafa yang baru baru ini berani berbicara dengan nada tinggi dihadapannya. Morgan langsung keluar dari kamar Rafa sambil menutupnya dengan kencang lalu menguncinya dari luar.
Tak lama setelah itu, christy memutuskan untuk membuka kamar rafa.


Christy..
Sore ini hujan turun cukup lebat, aku yang malas pun menjadi sangat malas karna cuaca yang amat mendukung ini.
Aku menarik selimutku, lama kelamaan aku belum bisa untuk terbang ke dunia mimpiku. perutku serasa tak enak, mulai kembali ada rasa mual dan sedikit nyeri, ntah karna apa. Aku kembali membuka bad coverku, selintas aku teringat akan rafa dan akupun memutuskan untuk ke kamarnya sekedar mengontrol keadaannya.
Rasa pening di kepalaku tiba tiba saja muncul saat aku beranjak bangun dari ranjangku. Aku memaksakan semua dan mengabaikan apa yang aku rasakan.

Belum sempat aku membuka pintu kamarku, aku mendengar ada yang berlari lari dari bawah sana, dengan cepat aku melesat keluar dari kamarku. Sesampainya aku di kamar rafa aku tak mendapati batang hidungnya, akupun mulai menarik nafas panjang panjang dan memutuskan untuk menuruni tangga.

"RAFAAA!!" Pekik ku dahsyat saat melihat lantai bawah sudah dipenuhi oleh lumpur dengan jejak kaki anak kecil, kepala ku langsung semakin pening melihat ini semua.
"Hallo.. bundaa" ledeknya sambil menyapaku yang kini terduduk lemas di tangga bawah. Rafa masih asik bermondar mandir dari halaman belakang sampai ke seluruh bagian rumah dengan kakinya yg kotor.
"Rafaaa.. apa yang kamu lakukan" pekik ku.
"Mencari kebebasan" rafa langsung menghentikan langkahnya.
"sudah merasa bebas, bukan? Sekarang kamu mandi dan bersihkan badan mu" ujarku, aku lihat bajunya lepek dan dipenuhi warna tanah. Aku yakin dia mandi ujan di halaman blkg sambil guling gulingan.
"Aku tak mau!" Tolaknya mentah mentah, aku lalu menopang wajahku dengan tanganku di bibir tangga, mendengus kesal dengan anak ini.
"Whatever"
Aku masih stay di bibir tangga sambil menunggunya kelelahan sendiri dengan apa yang ia lakukan.

17.56
Pukul segini ia baru mau memasuki kamar mandi, kali ini kepala ku benar benar ingin meledak kondisi melihat lantai bawah rumahku, perutku juga sedari tadi serasa mulas melihat rafa. Siapa yang akan membereskan ini? Mau tak mau pasti ini jadi pekerjaan ku, karna pembantu di rumah ini waktu kerjanya hanya setengah hari. Otomatis ini pr bagiku.--

Dengan enggan christy mengepel seluruh bagian lantai bawah rumahnya, padahal jelas jelas kepalanya sudah terasa berat. Tapi ia harus membereskan ini semua karna ia tak mau morgan melihat kejadian ini yang notabene ulah anaknya, christy yang enggan mendengar kerubutan diantara mereka pun memutuskan untuk menyelesaikan semuanya.
Christy yang tengah asik ngepel pun merasakan sesuatu yang janggal pada perutnya, kepalanya pun serasa terbalik, dunia seakan kencang memutar dan setelah itu semuanya gelap.-.

Morgan..
Christy mulai menggerakan jari jari mungilnya, matanya pun terlihat akan terbuka. Semua itu meluluhkan hati ku dalam kecemasan yang menghantuiku sedari tadi.
Aku menarik nafasku panjang panjang, rasanya teramat sangat lega melihat matanya yang masih sanggup untuk terbuka.
"Sayang.. " aku mulai menetralisir suasana saat melihatnya yang kelihatan bingung dengan ruangan serba putih ini. Akupun tak tau apa yang terjadi padanya karna selepas aku memasuki rumah aku sudah melihatnya terkapar dengan banyak darah dilantai.
"Chris, kamu butuh apa?" Tanyaku, dia hanya menggeleng cepat.
"Kenapa kamu bisa pingsan tadi?" Lagi lagi christy menggeleng.
"Tadi itu kamu pendarahan, untung semuanya baik baik saja" ujar ku yang lagi lagi berusaha mencairkan suasana.
"Oh ya? Aku gak tau, seingatku aku sedang mengepel lantai lalu terpeleset" jelasnya, aku hanya mengelus elus keningnya saat kedapatan wajahnya yang terlihat pucat pasi.
"Siapa yang suruh ngepel lantai?"
"Entahlah, aku bosan tadi" jawabnya santai. Aku tau apa yang membuatnya melakukan hal itu, ini pasti perihal rafa. Karna, aku melihat lantai rumah waktu itu sangat kotor dengan lumpur bercak telapak kaki anak kecil.
Rafa memang akan melakukan apapun sesukanya dan semerdekanya, apalagi perihal ia yang tak menyukai christy.


Malam ini aku tak kunjung memejamkan mataku, begitupun dengan christy. Sedari tadi ia uring uringan perihal perutnya yang sering mendadak nyeri, aku tak tega melihatnya menahan rasa sakitnya.
"Gannnn" ia mencengkram lenganku kuat kuat, ini tingkahnya selagi merasa nyeri. Lenganku pun sampai memerah karna genggamannya yang begitu erat.
"Aku panggil dokter ya" christy menggeleng cepat sambil mengerutkan dahinya sambil memejamkan matanya.
"Ini cuma kontraksi biasa semua ibu hamil akan merasakan ini" ujarnya, sungguh aku tak tega melihatnya yang sedikit sedikit meremukan lenganku dan sedikit sedikit mengeritkan dahinya menahan rasa sakit.
Aku terus menerus mengelus elus perutnya sambil sesekali mengucapkan kata sumpah serapah untuk calon anakku agar tidak mengganggu bundanya dan melihatnya kesakitan. --

Pagi harinya.
"Ayah.. darimana saja? Rafa kangen ayah" Tanya rafa yang kini berbaring di atas ranjangnya dengan selimut yang cukup tebal. ia demam tinggi mungkin efek mandi hujan kemarin. *salahsendiri
"Kamu kenapa?" Morgan menghiraukan pertanyaannya tadi.
"Kepala rafa pusing yah" keluhnya,morgan menyentuh keningnya, memberikan obat dan menyuapinya makan. morgan berfikir sejenak tiba tiba mengingat christy yang ia tinggal dirumah sakit sendirian. Sebenar ia bingung harus menemani rafa atau christy yang sama sama sedang jatuh sakit.
"Hm rafa, kalau butuh apa apa panggil mbok ya, ayah pergi dulu.. ayah sayang rafa" morgan dengan sigap mengecup kening anaknya yang dibalut selimut.
"Ayah.." morgan menoleh.
"Mau kemana? Ke rumah sakit? Ada apa sih dengan tante itu? Lebay banget" ujar rafa pedas, rafa tau morgan selama ini sibuk dirumah sakit karna christy sakit, ia mengetahuinya dari mbok tanpa ia tau penyebab christy sakit.
"Hei.. jaga omongan kamu!" Tukas morgan yang berbalik arah. Rafa bangkit dari tempat tidurnya.
"Kenapa dengan orang itu? Patah tulang.. iya? Sampai harus dibawa kerumah sakit, drama sekali dia" omongan seperti ini benar benar sangat tidak pantas di ucapkan oleh anak sekolah dasar tingkat tiga. Morgan benar benar geram dengan anaknya.
"Rafa!! Kamu tau penyebab bunda masuk rumah sakit? Kamu tau penyebabnya sehingga harus dirawat? Kamu tau hah?" Bentak morgan yang tak tahan lagi dengan anaknya yang semakin lama semakin barbar.
"Bunda itu masuk rumah sakit karna kamu! Karna kamu yang udah buat bunda terpeleset dan jatuh pinsan, sampai sampai bunda hampir keguguran.. ngerti!!"
BRAKKK
Morgan dengan penuh emosi keluar dari kamar anaknya, rafa yang kedapatan bentakan morgan yang tak biasa itupun nangis sejadi jadinya, sampai si mbok ikut turun tangan karna kedapatan mendengar pentengkaran sengit tersebut.

***

"Gan.." christy berusaha memecah keheningan saat morgan menunjukan wajah frustasinya semenjak meninggalkan christy tadi.
Morgan hanya menoleh mengangkat kepalanya yang sedari tadi menunduk di sofa pojok ruangan ini.
"Gan.. Aku mau pulang" ujar christy ragu.
"Kamu belum semb.."
"Aku mau pulang" potong christy
"Gak boleh, Kamu belum sembuh total" ucap morgan dengan menatap christy serius
"Tapi aku mau pulang!"
"Enggak! Aku bilang enggak ya enggak" ketus morgan
"Tap..."
"Udah ya njel aku bilang enggak ya enggak, kenapa sih childish banget! Ini semua juga demi kesehatan kamu!" Christy terbelalak mendapati penuturan morgan.
mata christy sudah berkaca kaca, ia langsung membalikan tubuhnya. Air mata kini pun tak sanggup ia bendung. lagi lagi morgan salah sebut.
Morgan masih frustasi sama anak juga istrinya. Makanya tak seperti biasanya ia mudah sekali terpancing emosi.

"Kalau kamu ingin pulang maka Maafkan aku ya njel, tadi aku hanya frustasi memikirkan ulah anakmu" morgan dengan cepat memeluk tubuh christy yang membelakanginya. Kuping christy panas mendengar penuturan morgan,
"Untuk apa meminta maaf denganku, kalau mau minta maaf sama angel, sana ke kuburan!" Ujar christy ketus sambil mendorong kuat kuat tubuh morgan. Morgan benar benar tak menyadari kalimatnya barusan, ia benar benar khilaf atas ini.
Christy dengan cepat bangkit dari tempat tidurnya, ia pun langsung memutuskan jarum infus dari tangannya, setelah itu berjalan secepat mungkin tanpa arah dan tujuan.
"Chris.."
"Christy.. aku minta maaf"
"Christy..." morgan dengan cepat mengejar langkah christy lalu menahan tangannya.
"Aku minta maaf" morgan langsung memeluknya erat di koridor rumah sakit.
"Aku mau pulang!" Kata christy datar.

***

Dimobil tak ada percakapan yang biasa mereka lontarkan, yang ada hanya suara klakson para mengguna jalan.
30 menit kemudian mereka kini tiba di istananya, tepat pukul 5 sore. Christy kini mempercepat langkahnya meninggalkan morgan, morgan berlari kecil berupaya mensejajari langkahnya dengan langkah christy kemudian ia menyematkan tangannya di pinggang christy, dengan cepat christy menepisnya.
Sesampainya di puncak tangga christy memilih arah yang berbeda.
"Mau kemana?" Teriak morgan yang melihatnya menjauh.
Christy tak menghiraukan pertanyaan morgan sambil terus berjalan menjauh menuju pintu kamar rafa.

Rafa..
Aku merasakan ada yang mengusik tidurku, sebuah kain hangat yang kini ada di keningku, aku memang masih merasakan dingin di siang ini, ntah bidadari dari mana yang mau membantuku yang tengah sakit. Ayahku pun aku rasa tak peduli. Saat ku biarkan mataku terus terpejam aku menggenggam tangannya. Lembut, selembut tangan bunda dulu, ya walaupun aku sudah lupa bagaimana rasanya.

"Bunn" aku benar benar kangen melontarkan kata kata itu, namun setelah aku memanggilnya, genggaman tanganku langsung dilepas. Dengan cepat aku membuka mataku seakan mimpi mimpi ku telah pergi jauh. Ku liat tante Christy hendak keluar dari kamar ku.
"Bunda" tegasku, tante christy membalikan badannya.
"Apa kamu mengigau? kalo rafa cari bunda, bukan aku orangnya" ucapnya lembut lalu kembali berbalik dan menutup pintu kamarku. kenapa begitu? hanya dia yang peduli dengan apa yang aku rasa, cuma dia yang punya 1001 cara buat bikin aku luluh, dan cuma dia yang buat aku merasa kembali hidup. Yap, tante Christy.

Aku mempercepat langkahku keluar dari kamar, aku melihat tante christy yang lagi asik membereskan ruang bermainku yang berada tepat di samping kamar ayah dan kamarku. Aku berjalan mendekat. Lalu dengan cepat aku memeluknya erat, sudah lama aku tidak mencium aroma tubuh bunda dan aromanya kini melekat di tubuh tante christy.
"tante" tante christy membalikan tubuhnya, aku masih sibuk menatap mata indahnya, baru kali ini aku sedekat ini dengan tante christy.
"aku minta maaf ya bun" lagi lagi aku memeluknya, menang banyak sekali aku, kalau ayah tau dia pasti iri, ngomong ngomong ayah dimana?
"apa aku boleh memanggilmu bunda?" tanganku masih stay di lingkar pinggangnya, dia hanya menatapku heran.
"rafa bilang bundamu hanya bunda angel" tukasnya. aku lalu kembali berfikir keras.
"Yasudah, kalau begitu boleh aku memanggilmu Ibu?"
"dengan senang hati sayang" dial angsung memelukku erat begitupun denganku, tak pernah menyangka bahwa pilihan ayah benar benar tepat, hanya akunya saja yang terlambat menyadari.
"rafa sayanggg banget sama ibu"
"ibu juga sayang sama rafa" kedengarannya ibu sedikit menangis tapi aku masih benar benar menikmati pelukan hangat seorang ibu, aku menyesal amat sangat terlambat menyadari ini semua, sesekali ibu mencium pipiku, aku juga kangen masa masa dikecup bunda. semuanya itu sama. hanya fisik yang membedakan mereka. setelah kami melepaskan pelukan kini giliran ayah yang terlihat bingung berdiri mematung menyaksikan adegan barusan kini ayahpun ikut berhambur memeluk kami :D

END

Gak selamanya yang kita sebut Ibu itu adalah orang yang melahirkan kita. Tapi semua orang yang kita sebut Ibu itu adalah orang yang menyayangi kita :D
ILoveYouBu

Gimana christy pantes gak dipanggil ibu? hahah.. cerpen ini buat ibu gue disurga, karna gue dulu sering banget buat dia darah tinggi :) gak nyambung ya sm ending? ya maap. uffa

Naughty Kiss Morgan 1/2 (Dafi)



Naughty Kiss Morgan

Cast:
·        Morgan Oey
·        Christy Saura Noela Unu
·        Eza Gionino

Kita mulai dari pagi ini, tampak dari kejauhan seorang pria tampan yang mengenakan Jaket hitam dengan dalaman kaos putih dan celana Jeans mulai keluar dari pekarangan rumahnya, pria itu mengendarai motor balap yang tertera disampingbertuliskan Repsol bernuansa warna Orange dan Hitam, tak lupa juga ia memakai Helm dengan warna yang sama hingga menutupi wajah tampannya. Pria itu melaju cepat ke jalan raya tanpa memperdulkan lagi gimana resiko dia membawa motorkebut kebutan.

MORGAN
Hai…kenalin, gue Morgan Winata. Lo semua bisa panggil gue dengan sebutan morgan,Umur gue 24 tahun, gue kuliah di Universitas Indonesia dan disana gue ambil kelas seni. Jangan tanyakan kenapa gue lebih memilih bawa motor dari pada mobil, lo semua pasti udah tau dan lo semua pasti udah kenal kalau Gue Morgan Winata adalah seorang pembalap yang sampai sekarang belum terkalahkan. Gue memenangkan semua kejuaraan balap mulai dari balapan sejakarta seindonesia sampe gue pernah mendaftarkan nama gue dibalapan ASIA, gue sih tau kalau balapan gue hanya sekedar balapan taruhan dengan bermodalkan motor sport mahal. Kalau boleh sombong, dirumah gue koleksi banyak motor, mulai dari motor Cross, motor sport, dan banyak lagi lah. Gue juga punya mobil, mobil yang selalu gue gunakan ituFerrary, Super GT, sampai Lamborghini diablo. Oh iya walaupun hidup gue mewah tapi sampai sekarang belum ada yang tau kalau gue itu kaya, anak anak dikampus nganggap gue orang miskin yang nyasar dikota. Haha, gue pengen banget mereka semua ngeliat siapa gue yang sebenarnya, apa mereka bakalan menganga? Atau mereka bakalan menyerbu gue? sudahlah. Gue punya tiga orang sahabat, kalo bisa dibilang tiga orang ini bukan sahabat gue, Habisnya setiap gue balap mereka bukan ngelarang malah cepat cepat nyuruh gue untuk melawan maut, tapi sudahlahhal itu memang resiko gue menjadi pembalap liar.
Ngomong insoal asmara, jangan ditanya. Gue playboy dikampus, tapi ada satu cewek yan gsusah banget gue taklukan. Dia Christy, Christy Saura Noela Unu. Tuh anak memang cantik, seksi, dan… oh GOD kapan aku bisa dapatin dia. Intinya tuh anak buat semua laki laki normal yang mandang dia pasti bawaannya nafsu mulu. Tapi susah dapatin dia bro, tuh anak milih milih juga. Yang gue dengar type dia itu yang Ganteng itu wajib bro, Kaya jangan tanya, tuh anak beneran Matre, dan lagi..paling gak suka sama cowok yang bawa motor, apalagi setelah gue dengar dia gak suka sama cowok yang hobbinya balap, agak kemayu ya bro. Haha.. ya itulah Namanya Christy, laki laki dikampus maupun diluar rebutan untuk jadi pacar dia, mungkin mau nikmati bibirnya yang menggoda itu bro, taulah laki laki sekarang. Mana peduli dalamnya, intinya luarnya itu bening *_*.
POVOFF

Baru setengah jalan ia melajukan motornya tiba tiba ia melihat seorang gadis dengan berpakaian Dress tanpa lengan dengan kaca mata yang bertengger diatas kepalanya sedang berdiam diri menatap ban mobilnya yang bocor, gadis itu mengibas lehernya dengan tangannya dengan tampang kebingungan. Morgan yang mengenali gadis itu segera saja menghampirinya.
“Butuh bantuan neng?” pertanyaan mulai keluar dari mulut morgan, gadis itu menatap kearah morgan lalu berdecak saat mengenali plat motor morgan.
“Gue gak perlu! Udah sana lo pergi, ganggu pemandangan lo!” tolaknya mentah mentah, morgan mulai membuka helmnya dan mengacak acak rambutnya, pria itu turun dari motornya dan menghampiri christy lebih dekat lagi.
“Beneran gak mau gue bantu?” tanya morgan yang kini tepat berada dihadapan gadis tersebut, hingga gadis itu bisa menghirup aroma parfum morgan dan menatap wajah morgan lebih jelas lagi.
“Ish lo apa apaan sih? Udah deh mendingan lo pergi sebelum gue teriak!” bentakgadis tersebut saat morgan hendak menciumnya, gadis itu mendorong kuat tubuh morgan hingga morgan sedikit menjauh darinya.
“Okey! Gue bakalan pergi, emang lo orangnya gak perlu gue bantu” kata morgan dan kembali menaiki motornya kemudian melaju cepat. Kalian pikir lah, mana mau dia dibantu dengan imbalan ciuman, itulah sih morgan, setiap mau ngebantu gadis seksi ini pasti yang dimintanya itu ciuman.

CHRISTY
Mau dia apasih? Kayaknya hobbi banget nyium gue, dari waktu pertama kali gue masukdikampus itu pasti dia selalu ngincar gue, setiap gue tanyakan jawabannya sama ‘Karena gue tergoda sama bibir lo’ emang kenapa dengan bibir gue? Makanya kalau mau dapatin bibir gue jadi orang kaya dulu, bawa mobil kemana mana, jangan bawamotor. Hai… perkenalkan gue Christy Saura Noela unu, panggil gue Christy. Jangan tanya gue ngapain berdiri disini, kalian semua pasti udah tau alasannya. Yap, alasannya karena ban mobil gue bocor, gue gak tau mau minta tolong ke siapa lagi, supir gue ditelfoni katanya lagi jemput nyokap kebandara. Telfon kakak gue? Mana mungkin! Tau diakan Cuma pacaran, dia mana tau masang ban serip. Aaaa Tuhan aku butuh bantuan.
“Seriusan, mau dibantuin gak nih! Sebentar lagi ada ujian?” gue  balik badan, Oh GOD dia lagi. Gue akui sih dia ganteng tapi lo lihat dong dia bawa apa? Kan udah gue bilang, gue benci cowok naik motor, Polusi banget muka gue.
“Hah! Seriusan lo? Kok gue gak tau sih ada ujian hari ini, eh tunggu! Lo pastibohongin gue kan?” kata gue yang natap dia dengan tatapan curiga, soalnya diaudah sering banget ngobohongin gue, dia selalu bilang ada ujian, dosen pagi inigalak, gerbang kampus udah tutup. Banyak banget alasannya tapi anehnya gue mauaja dibohongi sama dia, gue kayak percaya aja sama Playboy satu ini, tapiyaudalah ya gue juga nikmati kok kebohongan dia itu.
“Udah lo naik, sebentar lagi teman gue datang ngebenerin mobil lo” kan bener,ini nih ujung ujungnya yang paling gak enak didengar, gue cengo natap dia ehdianya kayak senyum senyum gitu.
“Tap… tapi”
“udah deh naik aja, susah banget tinggal naik” katanya yang terbilang memaksa,yaudah deh gue ikutin, gue naik motor dia.
POVOFF

Christy akhirnya menurut ajakan pria yang diketahui Morgan tersebut, morgan segera melajukan motornya ketempat lokasi, tetapi christy sedikit aneh sama jalan ini, pasalnya kampus mereka gak lewat sini. Dan akhirnya gadis itu sadar kalau morgan mau membawanya kabur lagi, ya christy memang sering dibohongi morgan dengan beribu alasan hanya untuk bisa jalan sama dia.
“Gan! Lo mau bawa gue kemana?” tanya christy yang berada dibelakang morgan,morgan tidak menyahut, dia malah semakin menjadi membawa motornya dan membuat christy berpegangan erat.

Kini mereka sudah berada disebuah jembatan yang langsung mengarah ke laut, tepat diujung sana morgan dan christy berdiam diri. Berulang kali christy mintapulang tapi morgan hanya menjawab ‘kalau mau pulang, pulang aja sendiri’ itulah jawaban morgan dan membuat gadis ini sedikit kesal dan sekarang yang dilakukannya hanya berdiam diri ditempat yang sepi ini.
“lo kenapa sih gak bisa nerima gue? Apa karena gue bawa motor?” pertanyaan mulai keluar dari mulut morgan, christy tersenyum sinis berjalan membelakangi morgan
“itu lo tau” jawab christy datar, morgan mendekat dengan wajah jailnya. Iamulai melingkarkan tangannya diperut christy dan menopang dagunya dibahu christy dan perlahan mencium lembut pipi christy “kalau gue bawa mobil, apa lo mau nerima gue?” tanya morgan yang membuat christy merinding, tak lama pria itu mulai menenggelamkan wajahnya dileher jenjang christy dan mencium leher christy “gan” lirih christy, gadis itu berbalik badan hingga sekarang dia menghadapmorgan. Dia memperhatikan pria tampan dengan rambut yang acak acakan ini, dan mulai menyentuh kedua pipi morgan “gue udah punya eza! So.. gak usah kebanyakan menghayal” kata christy kemudian melepaskan tangan morgan yang melingkar dipinggangnya dan berlalu dari hadapan morgan “Apa sih lebihnya dia?” teriakmorgan saat christy sudah mulai jauh, christy terdiam sejenak lalu berbalik badan.
“seenggaknya dia lebih kaya dari lo!” teriak christy, morgan mendekat kearah christy lalu menarik lengan christy kuat menuju motornya.
Motormorgan sudah terparkir diarea perkarangan rumahnya, christy tampak bingung kenapa morgan mengajaknya kesini. Morgan mulai menarik christy kedalam rumahnya, kali ini gadis itu memasuki rumah yang sangat besar bak istanapangeran.

“kak morgan! Loh, ngapain dia ada disini kak?” seorang perempuan bertubuh kecil yang juga adik dari morgan kaget saat melihat kakaknya membawa seorang gadis yang sangat dibencinya karena kesombongan christy dan Matrialnya christy hinggamembuat gadis yang disapa Felly ini tidak suka melihat tingkah christy yang dulunya juga merebut kekasihnya, Kevin.
“ini! Lo minta gue kaya kan? Lo lihat, ini rumah gue, ini hasil gue! Dan apa sekarang gue lebih kaya dari Eza? Apa sekarang lo bisa nerima gue seperti lonerima eza!” kata morgan saat memperlihatkan rumahnya
“Lo apa apaan sih kak? Sampai sekarang lo masih ngejar ngejar dia! Lo ingat dong kak, dia itu udah berulang kali nolak lo, mempermalukan lo didepan banyak orang! Dan sekarang lo masih menunggu dia untuk nerima lo? Dia gak pantas mendapatkan perlakuan baik dari lo! Dia pantas nerima apa yang gue rasakan!” jelas felly yang mendekat kearah morgan, christy masih bungkam saat felly terus memojokkannya, felly benar benar benci sama christy karena masalah dulu. Masalah dimana christy merebut kevin darinya, dan masalah dimana christy mempermalukan morgan didepan banyak orang.
“Lo diam deh fel! Mendingan lo masuk kekamar, gue gak butuh saran dari lo!”bentak morgan, felly menghentakan kakinya ke lantai kemudian pergi kekamarnya.
“felly benar! Seharusnya lo gak usah ngejar gue lagi, gue udah punya eza! Apa omongan gue kurang jelas?” kini christy menghampiri morgan dan menatap morgan,gadis itu mulai menarik nafasnya dan mengeluarkannya dengan kasar.
“Jauhin gue! Percuma lo terus terusan ngejar gue, gue tetap gak bakalan nerima lo!” lirih christy kemudian pergi meninggalkan morgan, morgan yang tadinya berdiri tegak kini kembali lesuh dengan jawaban christy, ia terduduk ditangga dan masih mengingat ucapan christy barusan. Apa benar christy sama sekali tidak ada perasaan untuknya? Itulah pertanyaan yang sampai sekarang belum ada jawaban dari christy.

Hari berikutnya, kini morgan kembali kekampus. Pria itu mulai turun dari motornya namun pada saat dia berbalik tiba tiba BUG, wajahnya langsung ditinju sama pemuda yang sedikit lebih pendek darinya, pemuda itu tersenyum kecut dan menarik kerah baju morgan.
“udah berapa kali gue bilang jangan dekatin christy, dia itu pacar gue!Sebenarnya lo dengar gak sih! Apa tuh kuping perlu gue putusin biar sekalian lo gak dengar apa apa lagi!” bentaknya dengan wajah yang penuh amarah, morgan tersenyum sinis dan mengelap kasar darah yang ada disudut bibirnya.
“christy gak pantas sama bajingan kayak lo!” kata morgan yang sepertinya menantang pria yang biasa disapa Eza tersebut. Eza gionino, kekasih dari Christy.

Eza melepaskan genggamannya dikerah baju morgan kemudian mendorong morgan hinggaterjatuh, pria itu mulai mengikat kain hitam ketelapak tangannya kemudian bergaya seperti seorang petinju.
“maju lo! Kita duel disini!” kata eza, beberapa teman eza mulai menarik paksa badan morgan agar berdiri “Lawan dia, jangan mau kalah lo! Kalo lo bisa ngalahin eza lo bakalan dapat perhatian dari christy” asut salah satu teman eza lalu membiarkan morgan menghadapi eza, morgan menggenggam kedua tangannya dan mengarahkannya seperti seorang petinju yang sedang ingin melawan musuhnya. Eza tersenyum kecut dan dengan sembarang pria itu membuang ludah kearah lain, eza pun segera melayangkan pukulannya kearah morgan namun dengan cepat morgan mengelak lalu meninju perut eza.
“Fuck Up!” kata eza kemudian melayangkan kakinya tepat dipunggung morgan setelah morgan lengah, terlihat morgan yang terjatuh dengan tendangan kerasdari eza. Tidak berhenti sampai disitu eza kembali memukuli wajah morgan danperut morgan, disela sela itu morgan sempat melayangkan kakinya kearah muka eza hingga sekarang eza tersungkur dengan sisa darah disudut bibirnya, disaat saat seperti ini morgan langsung mengambil kesempatan untuk memukul wajah eza berkali kali.
“Njir! Tolong gue woy!” teriak eza saat morgan terus terusan memukulnya, ketiga teman eza langsung menarik morgan dan memegang kedua tangan morgan, eza mulai bangkit dan mendekat kearah morgan.
“Mati lo!” kata eza dan memukul bagian wajah morgan yang tepat mengenai sudutmata morgan, eza seperti kerasukan, ia terus saja memberi pukulan untuk morgan hingga wajah morgan penuh dengan luka lebam dibagian sudut mata pipinya dan sudut bibirnya, belum lagi pukulan yang mengarah keperutnya.

BRAK, beberapa pemuda melemparkan sebuah kursi kecil kearah eza dan tepat mengenai punggung eza “Lo kalo mau berantem jangan keroyokan! Kayak banci lo semua!” bentaknya yang langsung memukul pria yang disamping kiri morgan.
“ini yang lo mau” kepala pria satu lagi langsung dibenturkan kekepala pria yangada disebelah kanan morgan, sedangkan yang dibelakang morgan sudah mundur namun dengan cepat teman morgan mengejar dan melempar sebuah bola basket kebelakang badan pria itu, ya mereka semua adalah sahabat morgan, terdiri dari. Rangga, Marcell, dan Bisma. Sedangkan sahabat eza terdiri dari. Ilham, Dicky, dan Reza. Morgan yang memang tidak ahli dalam urusan perkelahian mulai melawan eza dengan sendirinya, morgan melayangkan satu pukulan namun dengan cepat eza menangkis dengan lengan kanannya kemudian memukul keras perut morgan, seterusnya eza mulai meninju wajah morgan yang tengah merunduk dengan dengkulnya dan mengakibatkan pria itu terjatuh. Eza yang sudah Kalap mulai meraih kerah baju morgan kemudian membogem morgan, namun beberapa teman morgan langsung menendang eza hingga eza tersungkur, suara gaduh mereka mulai terdengar sampai keluar area parkir, beberapa mahasiswa mulai merubungi mereka yang sedang berkelahi.

Seorang gadis tengah asik dengan sarapannya dikantin, bersama keempat gadis lainnya yang ikut menjadi sahabat gadis ini. Ya dia Christy dan sahabatnya yang terdiridari, Kezia, Ryn, Steffy, Novi. Christy terlihat bingung saat para mahasiswaberlarian mengejar pertunjukan gratis yang diadakan di tempat parkiran.
“Eh eh, ada apa? Kok kayaknya lo semua buru buru banget?” tanya christy kepada beberapa mahasiswa “Pacar lo berantem sama morgan, lumayan tontonan gratis” katanya lalu kembali melanjutkan larinya, christy terbelalak dan langsung menyusul tanpa memperdulikan sahabatnya.
Kinimorgan mulai meninju wajah eza dengan sisa tenaganya, wajahnya dipenuhi luka lebam dan darah namun pria itu masih belum menyerah menghajar eza. Begitupun dengan eza yang menggebu gebu memukuli morgan.

“Astaga! Eza!” pekik christy saat sudah sampai ditempat pertunjukan, gadis itu segera menarik tangan eza yang masih ingin memukuli morgan yang sudah teparditempat.
“udah stop za! Kamu ini mau kuliah atau berantem sih!” kata christy, eza tersenyum sinis
“gue mau ngehajar dia, sekalian gue mau bunuh dia!” geram eza yang ingin memukul morgan lagi, namun dengan cepat christy menarik tangan eza menuju mobilnya yang terparkir disana.

Christymulai mengambil sesuatu didalam mobilnya dan kembali lagi kehadapan eza
“tolong deh, gak usah bawa masalah disini! Kamu itu udah dewasa!” kata christy yang mulai mengompres wajah eza “Arrgh, gak usah sok peduli deh! Kalo emang kamunya cinta sama dia mendingan pacaran aja sama dia!” kata eza menepis tangan christy
“maksud kamu apa sih?” tanya christy lembut dan menatap eza penuh kebingungan
“kemarin kamu jalankan sama dia! Udah gak usah ngelak lagi, aku ngeliat sendiri!” ucap eza dan tidak memberi kesempatan christy untuk berbicara.
“aku bisa jelasin…”
“Enggak! Gak ada yang perlu dijelasin!” potong eza yang mau pergi, christy kembali menarik tangan eza “kamu dengerin aku dulu! Iya kemarin aku jalan samadia, itu karena ban mobil aku bocor, aku gak bisa benerin sendiri, kamu taukan aku bukan montir? Dia nawarin aku naik motornya biar cepat nyampe ke kampus,aku udah benar benar terlambat dan aku gak ada pilihan lagi, mau gak mau aku harus ikut sama dia” jelas christy namun eza masih membuang muka, pria itumasih marah terhadap christy.
“Za, maafin aku.. kamu maukan maafin aku, please jangan diem gini, aku jadi bingung” christy mulai meletakkan alat P3K nya diatas mobil kemudian memeluk eza
“aku akan maafin kamu, tapi ada syaratnya” eza melepas pelukan christy kemudianmenatap christy “Ap… apa itu?” tanya christy, eza tersenyum devil kemudian mendekatkan mulutnya ke telinga christy, gadis itu membulatkan matanya saat mendengar bisikan eza.
“Ta… tapi za”
“Alah gak usah pake tapi tapian, udah yuk” eza mulai memasuki mobil christy begitupun christy yang ikut masuk didalamnya, gadis itu bingung harus menolak atau tetap membiarkan kekasihnya ini marah.

Morgan akhirnya dibawa kesebuah rumah sakit untuk menyembuhkan lukanya, morgan dan eza memang musuhan sejak SMA dulu dan itu pasti karena Christy. Mereka berdua rebutan dapat christy dan sekarang eza lah pemenangnya namun morgan tidakterima dengan kemenangan eza, pria itu yakin kalau eza tidak bisa membuat christy bahagia karena sahabatnya juga pernah mengalami hal yang serupa. Menurut morgan itu eza adalah laki laki paling kejam yang suka mainin perasaan cewek bahkan sahabat perempuannya sendiri, Anisa.

Eza Gionino, pria berusia 24 tahun ini seorang mahasiswa yang jago karate, dia megang sabuk tertinggi dikelas karatenya makanya dia sangat jago melawan morgan yang hanya bisa berantem seadanya. Eza orangnya keras, dan semua permintaannya itu harus dituruti demi kepuasannya sendiri, berasal dari keluarga berada dandisegani banyak mahasiswi dikampus dan lagi… jangan lupakan kalau saingan terberatnya itu adalah morgan.

Terlihat eza yang mulai berkeringat karena terlalu lama mengerjakan pekerjaannya, christy yang diam dan hanya menyaksikan wajah eza kini mulai tersenyum saat melihat keseriusan kekasihnya dalam menangani ini semua, gadis itu mulai menggeser posisi eza dan mulai menggantikan posisi eza.
“makanya kalo orang masak itu diperhatikan, kalo gini lama dan pasti rasanya aneh!” kata christy yang telaten meletakkan bumbu dan beberapa sayuran di Supitu *gue yakin pasti kalian semua berfikiran aneh*
“yaudah kamu aja yang masak, kan memang aku pantasnya jadi orang kantoran yang pulang pulang langsung disambut hangat sama anak dan istriku, dan istriku menyediakan makanan yang lezat untukku” Ucap eza yang memeluk christy dari belakang kemudian mencium tengkuk leher kekasihnya
“Emang siapa istri kamu? Kayaknya gak ada tuh yang mau sama kamu” ledek christy yang berpura pura berfikir, eza yang geram segera menggigit bahu christy.
“Aww, ish gila ya! Sakit tau!” geram christy yang langsung melayangkan sendokmasaknya kewajah eza dan membuat pria itu kepanasan
“Christ panas christ, kamu kejam banget sih, pacar sendiri disiksa” omel eza yang berlari ke wastafel dan membasuh wajahnya yang kepanasan, christy hanya mendengus kesal menatap eza.
“makanya jangan mulai kalau gak mau kepanasan” ketus christy, gadis itu mengambil sebuah tisue dan membasahkannya lalu dihapusnya panas yang ada diwajah eza, eza yang melihat kekasihnya ini sangat dekat langsung mengambil kesempatan dengan cara menarik lembut pinggang christy dan membuat christysemakin dekat dengan eza. Eza mendekati wajahnya dan mulai menciumi pipi kekasihnya ini, christy yang diperlakukan seperti itu segera melingkarkan tangannya dileher eza dan membuat keseriusan dalam adegan ini.

Eza mulai mengangkat christy, gadis itu didudukannya disebuah meja makan dan membuat eza benar benar melihat wajah christy yang sedikit tertutupi rambut, tangan christy tetap melingkar pada leher eza sedangkan tangan kanan eza mulai menyingkirkan sebagian rambut yang menutupi wajah christy. Eza mulai mengelus lembut pipi christy lalu mendekati wajah christy, saat eza mau membuka mulutnya untuk mencium bibir christy tiba tiba adegan terpaksa harus dihentikan karena suara bel rumah eza, eza yang sedikit geram dengan orang yang memencet bel itu segera saja berlalu dari christy untuk membuka pintu rumahnya, christy yangmelihat kekasihnya kesal hanya bisa tersenyum lalu ia turun dari meja makan dan melanjutkan masakannya yang tadi.

“Aarrghh” eza membuka pintunya dan yang didapatinya adalah ketiga sahabatnya, mereka tersenyum gaje melihat tingkah eza
“Hayoo, lo mau ngapain?” tanya salah satu sahabatnya yang bernama ilham
“lo ganggu tau gak, kalo lo gak datang mungkin siang ini christy bakalan jadi milik gue seutuhnya” kata eza mengacak acak rambutnya, kini tampang serius mulai menghiasi wajah mereka “jadi lo tadi hampir gituin dia gitu?” tanya satunya lagi dengan tampang polosnya, Dicky.
“sebenarnya sih cuman awalnya aja gue itu mau ciuman sama dia terus nanti diakhiri dengan keseriusan lo nya ganggu, udah bagus bagus nyokap gue pergi dan didalam cuman ada gue sama christy doang tapi lo malah mencet bel dan gagal deh” dan inilah niat eza yang ditakuti morgan, morgan tau jelas siapa eza. Mereka memang teman dekat sewaktu SMA dulu, dan mereka juga teman dalam masalah balapan. Morgan tau persis apa yang diinginkan eza, dan untung saja morgan cepat memberitahu dan memperhatikan anisa saat berpacaran dengan eza dulu, ya anisa adalah sahabat morgan sekaligus pacar dari sahabatnya, bisma. Dan saat hal itumau dilakukan oleh eza dengan cepat morgan datang dan menarik paksa anisa untuk pergi, dan hal itu yang membuat eza geram terhadap morgan. Sampai akhirnya mereka dipertemukan dengan gadis bernama christy dan membuat permusuhan mereka semakin besar.
“yaah sorry deh za, lagian lo mau ciuman gak ngajak ngajak gue” kata reza, ilham langsung menyikut reza “gila lo, jangan ikut ikutan, kasihan noh ceweklo” ucap ilham
“udah sekarang lo mau ngapain?” tanya eza
“Oiya gue lupa, Noh sih morgan nantangin lo balapan! Dia tau lo jago tinju makanya dia lagi ogah fight sama lo, sekarang dia malah ngajak lo balapan dengan taruhan yang besar bro”
“Haha, lo becanda! Tuh anak gak ada ampunnya ya? Okey gue terima tantangannya dan soal taruhannya akan gue atur, dan ini akan menjadi pertandingan yang seru buat gue dan tontonan yang seru juga buat lo semua” dengan sinis eza membayangkan taruhan mereka nanti.

Dua hari berlalu, kini tepat pukul 20.00 mereka tengah berkumpul untuk menyaksikan pertandingan balap liar antara Morgan Winata dan Eza Gionino. Tepat hari sabtu malam minggu ini semua mereka rencanakan, mereka mencari jadwal yang pas agarpolisi polisi itu tidak mengejar mereka dalam keseriusan balapan liar.

Disisikanan morgan tengah berada diatas motor Repsol berwarna Orange yang langsung didatangkan dari Italy, sedangkan eza membawa motor sport berkecepatan tinggidan berwarna Hitam merah sedang mencoba suara pada motornya, tak lama pria berhelm merah itu turun dan melepas helmnya, morgan yang tadinya mau memasang helmnya mendadak menatap eza.

Eza menarik paksa tangan christy hingga kini christy berada disampingnya, eza tersenyum sinis melihat morgan. Morgan yang tak terima gadis yang dicintainya itu diperlakukan kasar segera saja turun dari motornya dan mendekat kearah mereka berdua.
“kamu mau apa za?” tanya christy yang hampir tidak bersuara, eza tersenyum sinis kemudian berteriak “Buat lo semua! Taruhan untuk mendapatkan motor diaitu gak penting, gue kaya dan gue bisa beli lebih motor dia! Dan morgan, gue mau lo ngikutin taruhan gue!” teriak eza lalu menatap morgan, morgan hanya mengangkat satu alisnya dan menatap eza penuh kebingungan.
“Taruhan gue malam ini! Gue mau siapa yang menang nyium dia didepan kalian semua, tepat disininya” teriak eza lagi dan menunjuk bibir merah muda christy, morgan seperti ingin sekali menonjok wajah eza yang mempermalukan christy dan menjadi christy bahan taruhan.
“Kenapa..? Lo takut sama taruhan gue, ayolah.. lo memang gak akan menang tapiseenggaknya lo bisa melihat gue menikmati bibirnya” BUG, satu pukulan mendarat diwajah eza. Morgan sangat geram melihat tingkah eza yang memperlakukan christy seperti wanita malam, christy yang mendengar itu hanya bisa menunduk dan menangis sesegukan.
“Lo gila ya! Dia itu cewek lo, seharusnya lo bisa jaga perasaan dia! Bukan malah buat dia malu, nangis! Lo jadi laki laki gak bertanggung jawab, dimana martabat lo sebagai laki laki, Hah!” bentak morgan, eza mulai menghapus darah yang tepat menempel disudut bibirnya kemudian mencengkram dagu christy “lo bilang ke semua orang termasuk dia, lo bilang kalo lo mau menuruti kemauan gue! Lo bilang kalo lo mau mengikuti taruhan yang gue buat! Cepat bilang!” kata eza membentak christy, morgan yang tak tahan melihat itu ingin kembali menonjok bahkan membunuh eza namun dengan cepat Marcell teman morgan segera menahan emosi morgan.
“Hiks.. i… iiya, ak… aku mau jadi taruhan balapan kalian, aku mau menerima taruhanyang dibuat eza, Hiks… aku mau mengikuti semua kemauan eza” ucap christy yangdiikuti tangisnya, morgan semakin tidak tega melihat christy diperlakukanseperti itu.
“gue mundur dari balapan ini” kata morgan yang menaiki motornya, dengan cepat eza menghampiri morgan “Maksud lo apa? Lo yang nantang gue dalam pertarungan ini, dan belum ngelawan gue aja lo udah nyerah, gue tau morgan! Gue tau lobakalan kalah dalam balapan ini, dan lo cemburukan ngeliat gue memenangkan pertaruhan ini dan mendapatkan ciuman christy! Looser lo! Haha.. guys, percuma lo semua segan sama dia, dia itu looser dan gak perlu disegani” ucap eza yangterus memancing morgan agar mengikuti kejuaraan ini, padahal tanpa eza tau morgan sudah banyak menyimpan piala piala dan penghargaan balapan dirumahnya.
“Lo salah! Lo salah besar!” kata morgan dan naik kemotornya lalu mengenakanhelmnya, pria itu mulai mengeber ngeber motornya dengan tatapan sinis kearah eza, tampak Ryn sudah memegang bendera berbentuk catur tanda permainan akan dimulai. Dan… permainan sudah dimulai, mereka mulai mengejar ngejar kejuaraan mereka masing masing.
Christy masih diam sesegukan, gadis itu masih membayangkan apa yang terjadi nantinya. Christ sama sekali tidak percaya kalau sifat lembut eza berubah menjadi kasar dan lebihnya lagi eza menyuruhnya untuk menjadi wanita jalang malam ini dengan cara mengorbankan ciumannya untuk dilihat banyak orang, kezia sahabat yang tengah berada disebelahnya hanya mampu mengelus elus punggung christy dan memberi christy kesabaran.
“gue janji zia, setelah permainan ini selesai dan taruhan itu pun selesai guebakalan putusin dia!” lirih christy, kezia menoleh kearahnya.
“kenapa gak dari dulu aja lo putusin dia christ? Morgan benar, dia itu bukan laki laki yang baik buat lo”
“gue gak tau apa yang akan terjadi kedepannya, yang pasti gue yakin kalau mahasiswa dikampus bakalan nyamperin gue terus ngebayar gue untuk melayani nafsunya, gue yakin mereka akan berpikiran kalau gue itu… arrghh, gue mau pulang zia. Hiks…” ucap christy dan diakhiri tangisannya, gadis itu memeluk sahabatnya dan masih saja terus menangis.

“gue yakin lo pasti lolos dari maut christ, morgan itu pembalap yang handal dan malam ini lo bakalan bebas dari pertaruhan itu, morgan bukan orang yang tegaan ngeliat gadis yang dicintainya malu didepan banyak orang” seorang gadis berambut hitam itu tersenyum menatap christy yang berada tak jauh disampingnya, gadis itu tengah bersama kekasihnya yakni Bisma. Ya gadis itu adalah Anisa, Anisa Rahma. Seorang gadis yang tau banyak tentang kepribadian morgan, kepribadian cinta morgan.

Tampak dari kejauhan terlihat motor eza yang sedikit lagi akan melewati garis Finish,jantung christy semakin berdegub kencang melihat pertandingan ini akan berakhir. Tak lama seorang pemuda yang mengendarai motor dengan sangat laju sambil menenteng helmnya dengan wajah yang dipenuhi dengan kotoran tanah mulai melaju cepat dan sudah tepat disamping eza, eza yang melihat morgan sudah berada tepat disampingnya segera saja menyudutkan motornya ke motor morgan, tetapi karena morgan sudah sering menerima trik ini dibalapan dengan cepat morgan mengerem dan mengakibatkan eza tersudut sedangkan morgan berhasil melewati garis finish tersebut dan diakhiri suara teriakan seseorang.

“BURUAN KABUR! POLISI SUDAH TAU KEBERADAAN KITA” teriaknya, mereka semua segera menaiki motor dan mobil mereka, Eza dan temannya sudah pergi membonceng pacar pacar mereka tetapi christy masih bingung karena dia tak membawa mobil dan kekasihnya yang kurang ajar itu langsung meninggalkannya, suara mobil polisi itu pun mulai kedengaran.
“ayo cepat naik!” teriak morgan yang sedang membawa motornya dan kini tepat dihadapan christy, karena memang keadaan sangat genting christy segera menaiki motor morgan. Morgan melaju dengan kecepatan tinggi membuat christy lagi lagi memeluknya erat dari belakang.

Kini mereka sudah berhasil lolos dari polisi, morgan pun menjalankan motornya dengan kecepatan maksimal, pria itu tersenyum karena dia bisa membawa christy naik kemotornya lagi, tangan kirinya mulai dilepas dan mulai menggenggam tangan christy yang melingkar erat diperutnya “Lihat aja jalannya!” ketus christy saat morgan menyentuh tangannya, dengan cepat morgan melepaskan tangannya dan kembali kesemula.
“makasihya” mereka sudah tiba didepan gerbang rumah christy, morgan mengangguk dan tersenyum. Christy segera berbalik badan untuk masuk kedalam pekarangan rumahnya, namun morgan dengan cepat menahan langkah christy.

“Christy tunggu!” morgan turun dari motornya kemudian menghampiri christy, priaitu sedikit menunduk lalu mencium bibir christy, mata christy membulat saat morgan mulai melumat mesra bibirnya.
“Ekhem…” tiba tiba seseorang dari belakang menghentikan aktifitas morgan dengan cara berdehem “Udah malam dek, mendingan pulang cuci kaki terus bobok” katanya dengan wajah datar menatap kedua orang yang melakukan adegan panas didepan gerbang ini :D
“selamat malam, Nice Dream” kata morgan diakhiri ciuman dikening christy, gadis itu terdiam melihat perlakuan morgan. Dia mengira kalau morgan sudah melupakan taruhan eza tadi, ternyata tidak. Morgan melakukan itu memang bukan dikeramaian orang tetapi didepan kakak christy langsung, memang laki laki yang nekad :D
“Apa maksudnya sih?” batin christy yang menatap kepergian morgan tapi tak lama gadis itu tersenyum dan menyentuh bibirnya.
“udah ganti orang dek?” dan kakaknya mengganggu lamunannya, gadis berambut merah itu memainkan alisnya tanda meledek sang adik.
“iya dong, gue wajib sebulan ganti pacar nah lo dari SMA sampe kerja pacar loitu mulu!” balas christy dan masuk kedalam pekarangan rumahnya
“Resek lo, seenggaknya gue setia!” teriak kakaknya yang bernama angel itu dengan logat cadelnya lalu menyusul adiknya kedalam

CHRISTY
Ternyata naik motor itu enak juga ya, walaupun dingin tapi masih ada penghangat didepan gue Hihi. Gak tau ya, nyata atau tidak. Kayaknya gue mulai suka deh sama sih morgan, ya walaupun masih dikit dikit. Gak tau kenapa perlakuannya ke gue itu lembut banget, walaupun resek tapi dia bisa ngasih perhatian ke gue, sehari gak ada morgan disamping gue rasanya beda, ya kayak kekurangan sesuatu gitu. Tapi kalau udah dia dekat gue rasanya hati gue berdebar sangat cepat, saking senangnya gue gak ingat kapan terakhir dia nyium gue. Oh ya ngomongin soal ciuman, baru pertama kali gue ciuman dibibir sama morgan, sih morgan memang lebih sering nyium gue dari pada eza, ya kalo bisa dibilang bibir gue khusus buat morgan sedangkan yang lain Cuma dipipi doang. Kalau sih morgan langsung nyosor ke bibir tapi kalo eza dan yang lalu lalu mainin pipi gue terus, setiap maunyium bibir gue mana pernah gue kasih kecuali lagi khilaf, ish. Huft, masih bayangin perlakuan eza tadi, benar benar diluar dugaan gue, intinya malam ini gue harus putusin dia. Gue kayak boneka dibuatnya, seenak jidatnya aja mempertontonkan adegan ciuman gue didepan orang banyak. Gue gak mau tau, pokoknya gue harus putus sama dia, gue muak, gue malu, dan gue ogah lagi jadi budaknya, dikira gue cewek apaan coba ngasih mereka tontonan gratis. Ya walaupun tadi juga sih morgan ngelakuinnya tepat didepan kakak gue, tuh orang nekad banget, untung aja sih angel biasa biasa aja dan orangnya bisa diajak kompromi kalau enggak ugh bisa digantung gue sama bokap. Aaaa, diluar dugaan kenapa lagilagi gue lengah saat morgan nyium gue? Ini sering banget terjadi saat morgan nyium gue, gue kayak dihipnotis sama dia. Tuh anak matanya nenangin gue banget dan berhasil buat gue kayak orang bodoh yang lagi nyasar.

“Sayang.. kamu dari mana aja?” loh mama udah nyampe, padahal dari kemarin kemarin pak ujang bolak balik kebandara, mama sih kerjaannya banyak.
“Mamaa… ish mama pulang gak ngabarin christy” ucap gue pura puranya ngambek, gue lagi duduk disamping nyokap gue, dan taulah kalau anak bungsu udah ketemu ibunya yang pergi karena kerjaan, pasti dimanja.
“kakak kamu yang jemput mama, lagian kamu keluyuran kemana sayang sampe sampe mama dari sore tadi pulang kamu gak tau” kata mama, Hah yang bener mama pulang sore tadi? Ugh, kalo aku tau mendingan aku jemput mama sama sih cadel, dari pada harus nangis nangis di Race.
“tadi christy, Hmm.. Emm, abis jalan jalan sama teman christy ma” Huft, maafin hambamu ini Tuhan. Janji deh gak bakalan buat mama khawatir lagi.
“Bohong ma! Tadi aja angel lihat dia baru pulang bareng pacarnya, terus angel perhatiin dia kayak habis nangis gitu” Ebuset, lancar banget sih cadel ngomong. Kalo soal beginian aja seneng banget dia, emang dasar kakak yang tidak mengerti perasaan adeknya. Huaaa…
“kamu habis nangis? Pasti galau nih bidadarinya mama, kuliah belum selesai udah galau galau aja” Huft kena deh, awas lo ya cadel. Gue sumpel tuh mulut pake bolu kukus :D
“Biasalah ma anak muda, yaudah christy tidur dulu ya ma, udah jam sepuluh besok christy telat lagi bangunnya, good night mama muach” gue pun mencium pipi mama gue, jangan tanya bokap. Dia kapan balik pun gue gak tau.
“good night cadel, muach” kemudian beralih ke kak angel, tampak wajahnya sangat sangar saat gue panggil cadel lalu dia kembali tersenyum pas gue nyium dia dan gue pun cuus kekamar tercinta.
POVOFF

Christy mulai memasuki kamarnya, dia mencari cari sesuatu di tas kecilnya tak lama apa yang dicarinya itu ketemu, Handphone. Gadis itu kini mulai memencet tombol nomor yang sudah sangat dihafalnya.
“Hallo” suara disebrang sana mengawali pembicaraan, christy yang kebetulan tidak terlalu ngantuk dapat mendengar jelas suara orang yang seperti mabuk dan seperti ada suara jeritan cewek, christy menelan ludah saat mendengar apa yang dikatakan cewek itu.
“gimana za, kayaknya lo asik banget malam ini! Udah mempermalukan gue didepan banyak orang, terus ninggalin gue dan sekarang lo lagi berpesta dengan jalang, kayaknya sempurna banget hidup lo untuk dineraka!” dan christy pun langsung nyerocos, tampak eza yang tengah sibuk dengan kegiatannya menjawab pertanyaan christy dengan malas.
“Ohh, Haha lo mau gabung?” christy hampir mau muntah mendengar ucapan eza
“Gak makasih, oiya gue cuman mau nyampaikan kata yang spesial buat lo! Sekarang juga gue mau kita putus, gue muak, gue eneg, gue udah bosan sama lo, Jadi See you Ba bay” ucap christy, tampak disana eza tertawa puas mendengar ucapan christy
“Haha serah lo, emang lo kira lo aja yang muak, gue juga muak lihat lo! Gak bisa diandalkan jadi cewek……” sebelum eza melanjutkan ucapannya, christy langsung memutuskan sambungan telfonnya dan tersenyum puas, akhirnya gadis itu lepas juga dari pelukan eza.

Tibalah pagi hari yang lumayan mendung ini, tampak disana sih pria masih saja tertidur pulas dan mungkin karena efek cuaca. Tanpa memperdulikan suara suara orang yang sudah mengerjakan aktifitasnya, pria itu masih melanjutkan tidurnya dengan mimpi mimpi indahnya.
“Kak..! Hei lo gak kuliah? Udah jam sembilan pe’a!” teriak seseorang dari luar, yang kedengaran itu adalah suara cewek, dengan malasnya pria itu langsung mengarah ke pintu.
“Kak lo… Aaaaa…” saat pria itu membuka pintu langsung saja gadis itu mengomel dan akhirnya teriak melihat kakaknya yang sekarang hanya telanjang dada.
“Heh, berisik banget lo, gue masih pake celana ya!” geramnya yang membuka selimut tebal yang tadi melilit disekitar pinggang hingga kakinya dan nampaklah kalau dia masih pakai celana boxer “Lagian lo sih pulang malam malam jadi bangunnya telat kan? Dan harus gue juga yang banguni, gue curiga! Jangan jangan semalem lo pulang mabuk ya?” tebak adiknya, ya siapa lagi kalau bukan Morgan dan Felly, dengan mata yang sayu morgan mengangguk.
“dikit! Lagian gue sama marcell bisma rangga kok, biasalah ngerayain kemenangan gue! Udah sana lo bawel, gue gak kuliah, lagi males! Gue mau lanjutin tidur” jawab morgan dan langsung menutup pintu kamarnya sedangkan felly hanya ngedumel gak jelas.

Kini waktu menunjukan pukul sebelas siang dan sudah tanda kalau dia sudah tidak ada kelas lagi, sedari tadi gadis berambut pirang itu masih termenung dan masih memikirkan dimana orang yang semalam nyium dia? Sedari tadi muter muter nyari diruang musik, dilapangan, dan dikelasnya pun orang itu tidak ada. Dia tanyakan sama sahabat sahabatnya pun mereka tidak tau, dan akhirnya dia menyerah dan terduduk dikantin sambil menyesap jus Strowberry yang dipesannya tadi.
“tumben ngilang, biasanya juga selalu nongol! Aduh… kok gue jadi gak tenang gini gak ada dia” ya gadis itu adalah christy, christy mulai merisaukan orang yang semalam menciumnya lagi. Tak lama seorang gadis yang sangat dikenalinya itu tengah duduk dan sepertinya juga ingin memesan, dengan hati hati christy mulai menghampiri gadis yang sedang bersama kedua temannya itu.
“Emm, fel! Kakak lo mana?” tanya christy yang kini sudah didepan mereka, sahabat felly tertawa melihat christy yang begitu punya nyali menghampiri felly.
“Wow! Punya nyali juga lo Playgirl” seorang gadis berambut pendek dengan gaya tomboynya mulai menatap christy dengan sinis, tak lama sahabat sahabat christy datang dan menghampiri mereka “ada apa christ? Mereka ganggu lo?” tanya gadis berambut pirang yang diketahui steffy itu, christy menggeleng.
“Enggak! Fell, gue serius! Morgan mana?” tanya christy lagi, felly tersenyum sinis kemudian menaik turunkan bahunya “gue gak tau” ketus felly dan masih menyesap minumannya, christy hanya menghelakan nafas melihat gadis yang menganggapnya itu adalah musuh.
“Lagian nih ya, mendingan mulai sekarang lo gak usah lagi deketin kakak gue! Dia itu kayak orang gila ngejar ngejar lo sedangkan lo gak peduli sama dia, lo senangkan kakak gue ngejar lo? Mendingan lo urus aja diri lo sendiri, jangan ngurusin kakak gue!” lanjut felly yang berdiri tepat dihadapan christy, christy hanya diam mendengar apa yang disampaikan felly. Dia sadar kalau felly memang pantas membencinya, karena dulu.. orang yang felly sayang dengan gampang direbut christy.

**********

Hari Berikutnya……

Saat ini christy mulai berjalan melalui koridor kampus untuk menuju ketempat parkir, sepertinya hari ini dia sedang tidak enak badan makanya dia memutuskan untuk pulang lebih awal, tampak diujung koridor yang sedang sepi terlihat mantan kekasihnya tengah bermesraan dengan seorang perempuan yang asalnya dari manapun christy tidak tahu, tapi christy tidak memperdulikan itu, dia tetap melewati mantan kekasihnya itu tanpa memperdulikan mereka yang sedang ngapain. Namun… saat christy melewati eza tiba tiba eza memegang lengan christy dan membuat gadis itu berhenti dan menatap eza dengan wajah yang benar benar malas untuk diajak bicara.
“Christy, kenalin.. ini lina, pacar baru gue dan lo lihat? Dia lebih seksi dari pada lo” kata eza yang mencium pipi lina didepan christy.
“A..ha! Udah sekarang lepas gue mau pulang, gue mau muntah lihat wajah lo lama lama” kata christy dengan wajah datarnya, eza masih menggenggam dan semakin memperkuat genggamannya dilengan christy “Aw, Eh gila sakit” ringis christy yang berusaha melepaskan genggaman eza, namun dengan tenang eza tetap menggenggam kuat tangan christy.
“biasa aja dong bro” seorang pria datang dari belakang dan langsung melepas kasar genggaman eza. Eza yang berbalik dan melihat orang itu seperti meledek, eza tertawa melihat pria itu membela christy, siapa lagi kalau bukan Morgan.
“Haha, mau jadi pahlawan lo? Udah deh mendingan lo pulang cuci kaki terus bobok ciang, gue gak ada urusan sama lo, jangan sampe lo mancing emosi gue” kata eza meledek morgan, morgan tak mengubris ucapan eza. Kini pria itu malah menarik lembut tangan christy untuk pergi meninggalkan mereka “Hei” tegur eza saat morgan berbalik membelakangi eza, morgan yang geram langsung memegang tangan yang berada dibahunya kemudian ditarik dan langsung ditinju sama morgan.
“ayo christ” ajak morgan, eza yang tadinya tersungkur karena pukulan morgan segera bangkit dan menendang punggung morgan hingga pria itu terjatuh.
“lo ngajak gue duel lagi, ayo!” bentak eza, christy yang melihat morgan terjatuh segera menolong morgan namun dengan cepat eza menarik christy dan mendorong christy untuk menjauh dari morgan “Brengsek lo! Jangan beraninya sama perempuan!” kata morgan yang langsung menyeruduk perut eza kemudian memukul bagian wajah eza, eza yang geram langsung melayangkan dengkulnya ke wajah morgan dan lagi lagi morgan tersungkur karena eza. Christy yang melihat itu langsung mendorong eza dan membantu morgan lalu segera pergi dari tempat itu.

Kini christy sedang berada didalam mobilnya, didalam sana christy sibuk mengobati luka morgan sedangkan morgan bersandar.
“lo kok hobbi banget sih berantem sama dia, nambah lagi tuh luka lebam diwajah lo!” kata christy yang dengan lembutnya mengobati luka morgan
“kalo gue luka emang lo peduli? Lo aja gak pernah peduli sama gue jadi buat apa lo ngelarang gue berantem sama mantan lo yang gila itu?” tanya morgan, christy terdiam.
“jangan jangan lo cinta lagi sama gue?” tebak morgan, christy yang tadinya diam kini malah menekan luka morgan hingga pria itu meringis.
“Aw, kumat lo ya! Sakit nih”
“Habisnya lo resek banget, kalo bicara tuh jangan asal” ketus christy lalu menatap morgan dengan tatapan kesal, morgan yang melihat christy kesal tak lama tersenyum penuh kejailan.
“Gimana kalo kita pacaran! Lo kan udah putus tuh sama sih eza, jadi gak adalagi tuh penghalang buat gue! Lo maukan jadi pacar gue, please lo mau ya ya ya” kata morgan yang terbilang sangat memaksa sambil mengatupkan kedua tangannya dan menatap christy penuh kemelasan “kayaknya gak bisa deh, soalnya sih rangga udah duluan ngajak gue kencan, gimana dong?” tampak wajah morgan berubah menjadi tak bersemangat, tapi dia kembali menatap christy mendengar nama Rangga.
“Rangga? Rangga azof maksud lo? Sahabat gue?” christy mengangguk dan tersenyum,wajah morgan berubah menjadi merah padam.
“lo tau gak, kemarin waktu lo gak dateng dia nyamperin gue, wajahnya merah gitu kayaknya dia habis mabuk deh terus dia nawarin gue naik kemobilnya untuk dianterin pulang eh gue kirain dia beneran mau nganterin gue pulang gak taunya dia ngajak gue ke rumahnya, dan gue disuruh nunggu dikamarnya, lo tau gak apa yang dia lakukan sama gue?” morgan menggeleng dengan tampang yang benar benar kepingin membunuh sahabatnya sendiri
“dia memperlakukan gue lembut dikamar itu, gak ada kata kasar saat dia ngasih gue… emm, dan terus gue meluk dia dan rasanya itu hangat gan, dia nyium gue terus kami……” tampak wajah christy penuh dengan tampang jail menatap morgan yang kini sudah menggepalkan tangannya, tak lama gadis itu tertawa saat melihate kspresi morgan.
“Hahaa.. lo serius amat sih? Takut banget ya gue digait orang, gue Cuma bohongkok jangan nangis gitulah” tawa christy seketika pecah, morgan menatapnya heran
“maksud lo?” tanya morgan dengan bingung
“ya gak mungkinkan gue mau digituin, dikira gue cewek apaan coba? Gue cuman ngerjain lo aja, kemarin dia gak ada nganterin gue pulang, dia gak mabuk apalagi sampe bawa gue kekamar dan gituin gue, gue Cuma ngetes aja gimana sih ekspresi lo” jelas christy
“gak lucu!” kata morgan datar dan kemudian keluar dari mobil christy
“gan, hei.. ish pake ngambek lagi tuh orang!” panggil christy lalu turun dari mobilnya dan mengejar morgan.

“gan,gue kan Cuma bercanda! Lo lebay banget sih, lagian gue Cuma mau ngetes lo doang kok, jangan marah dong! Gue lagi gak enak badan jadi malas bujuk bujuk lo!” kini christy berjalan sejajar dengan morgan dan masih diparkiran, morgan tak mengubris christy dan masih berjalan namun saat mau menahan morgan, christy kembali dikejutkan dengan kedatangan eza diparkiran itu dan dengan cepat christy langsung menarik morgan dan menyudutkan badannya ke mobil orang, mengambil tangan morgan dan dilingkarkan tangan morgan pada pinggangnya kemudian gadis itu mulai melingkarkan tangannya dileher morgan dan menarik wajah morgan agar mendekati wajahnya.

Morganterlihat bingung dengan perlakuan christy namun tak lama ia melirik orang yang sedang memperhatikan mereka dari samping dan akhirnya morgan mengerti apa yang dimaksud christy.

Gadisitu terdiam memandang mata morgan bahkan sekarang dia sudah lupa apa niatnya melakukan ini, dia masih memandang lamat lamat mata morgan.
“Ekhem” dehem pria itu, mereka terkejut dan segera menatap orang yang berdehem tadi
“Ha… aduh maaf ya, seharusnya gue gak nunjukin ini didepan lo, yaudah gimana kalo kita lanjutkan nanti aja ya sayang, yuk” christy pun menggandeng mesra lengan morgan lalu kembali memasuki mobilnya, disana eza sudah sangat geram melihat adegan yang hanya tatap sama tatap saja belum yang sesungguhnya.
“Hufft,gimana sih reaksi tuh orang ngeliat kita tadi? Gue yakin pasti dia cemburu berat tuh sama gue” ucap christy saat sudah menjalankan mobilnya, morgan mulai memandang christy dengan pandangan berbeda.
“jadi tadi itu Cuma mancing emosi dia aja? Gak ada sama sekali perasaan lo buat ngelakuin itu sama gue? Lo kok tega sih christ, gue kira lo benar benar ngelakuin itu buat gue tapi ternyata lo ngelakuin itu agar eza cemburu!” tanya morgan, christy menoleh sekilas lalu mengangguk “iya, tadi gue Cuma buat dia cemburu aja kok! Sorry ya lo jadi bahannya” jawab christy dengan nada enteng dan sama sekali tidak memikirkan perasaan morgan
“Gue minta lo berhenti!” ucap morgan, christy memandang heran ke morgan
“Berhenti!” bentak morgan dan akhirnya christy ngerem mendadak
“bisa gak sih lo gak usah ngebentak gue!” bentak christy balik sambil menatap morgan dengan penuh emosi
“Bisa gak, lo menghargai perasaan gue sekali!” kemudian morgan keluar dari mobil christy dan berjalan kearah motornya, didalam sana christy masih bingung dengan perlakuan morgan yang biasanya selalu lembut kok tiba tiba jadi kasar.

Morgan mulai menaiki motornya dan mengenakan helmnya, matanya menatap tajam kearah christy yang masih didalam mobil tak lama pria itupun melesat meninggalkan christy. Christy yang melihat kejadian itu hanya bisa diam dan entah kenapa setetes air matanya jatuh ke pipi melihat perlakuan morgan seperti tadi, apa yang dilakukannya itu salah? Ya mungkin seperti itulah pertanyaan yang hinggap dipikirannya.

Gadis itu mulai menjalankan mobilnya menuju rumah, badannya yang tadi tidak terlalu bersemangat kini bertambah tidak semangat, wajah gadis itu pucat dan kini telapak tangannya dingin, sepertinya christy mulai sakit.

“dek,lo kenapa?” ya saat ini christy sudah berada dirumah namun saat ia hendak memasuki kamarnya, ia melihat kakaknya sedang bermesraan dengan kekasihnya namun kakaknya beralih pandangan kearah christy dan mempertanyakan hal yang sangat malas dijawab christy.
“kak! Gue gak enak badan, jadi jangan ganggu gue!” jawabnya malas malasan dan mulai memasuki kamarnya

CHRISTY

“Lo kok tega sih christ, gue kira lo benar benar ngelakuin itu buat gue tapi ternyata lo ngelakuin itu agar eza cemburu!” jadi lo marah sama gue gara gara itu? Apa lo beneran cinta sama gue? Tuhan, aku masih bingung! Dia itu playboy dan sekarang aku mau cari cinta yang benar benar bisa bertahan lama denganku, dan aku gak percaya dengan omongannya. Apa gue salah? Huft, terus gimana dong cara minta maaf ke dia? Terus gimana cara agar gue gak kejebak lagi sama cinta? Kayak mana cara ngeliat kalo dia benar benar tulus sama gue? Kan jadi pikiran buat gue? Tua tualah tuh muka, Huft…

POVOFF

Akhirnya dengan pikiran yang kacau gadis itu mulai bisa tertidur disiang yang sangat melelahkan ini.
Ditempat lain, Pemuda itu masih terdiam dan memikirkan kenapa gadis yang dicintainya itu tega gantungin dia kayak gini? Apa memang gadis itu menyuruhnya untuk mencari wanita lain? Tapi apa dia sanggup?
“Aarrghh, lo kok tega sih christ sama gue? Apa lo gak pernah peka sama perasaangue? Apa kurang gue christy, Apa!” teriaknya, ya pemuda itu memang tengah mabuk sekarang makanya dia seperti orang tidak waras didalam kamarnya itu, tidak mengenakan baju dan hanya mengenakan celana boxer dengan botol beer yang ada ditangannya.
“morgan! Sayang kamu kenapa? Buka pintunya gan, mama mau lihat keadaan kamu?”suara teriakan berusaha menyuruh morgan untuk membuka pintu
“morgan gak papa ma” teriak morgan, padahal dikamarnya benar benar berantakan. Baju celana minuman beralkohol dan beberapa puntung rokok berserakan dikamar, dan baru kali ini dia berani merokok karena kondisinya yang sedang patah hatidan mungkin memberanikannya untuk merokok. Tak lama suara dari pintu itu sudah tidak ada lagi, morgan kembali menenggak air yang berada dibotol kaca berwarna putih tersebut.

Malam harinya…

Waktu sudah menunjukan pukul 18.30, gadis itu sudah terbangun dari tidurnya, walaupun badannya sudah agak enakan tetapi kepalanya terasa berat, dia mulai memijit pelipisnya kemudian mengambil handphone nya yang tadi tergeletak di ranjang tidurnya. Christy mulai melihat layar handphonenya dan disana tertera beberapa panggilan dengan bertuliskan nama ‘Eza’ disana, gadis itu tersenyum sinis kemudian melempar kembali handphone nya dan berjalan menuju kamar mandi untuk sekedar mambasuh tubuhnya.

Selesai mandi dia kembali disuguhkan dengan suara handphonenya yang menandakan seseorang tengah menelfonnya, dengan malasnya dan masih mengenakan piyama christy mulai mengambil kasar handphonenya dan menekan tombol hijau.
“Hem?” christy mulai berbicara dengan malasnya karena dia tau siapa yang menelfonnya
“Christ, aku mohon dengerin aku! Aku masih sayang sama kamu, aku gak mau kita putus christ! Aku mau kita balikan” ujar orang yang diseberang sana, christy memutar kedua bola matanya dan mulai mencari pakaian yang pas untuk malam ini
“Bitch!” kata christy dan tersenyum sinis mendengar permohonan orang itu
“tolong deh za, lo jangan pernah ganggu kehidupan gue lagi! Gue udah gak cinta sama lo, lagian udah jadi prinsip gue untuk mutusin cowok dalam waktu sebulan!” lanjut christy setelah mendapatkan bajunya dan mulai memakai baju tersebut
“tapi christ…?”
“Udah kan? Gak ada yang pentingkan? Bay.” Christy mulai mematikan handphonenya dan kembali dilemparnya keatas ranjang lalu melanjutkan memakai pakaian simpelnya, gadis itu sedang tak bersemangat melayani omongan eza sekarang.

Felly terlihat mau keluar dengan teman temannya, gadis itu bosan berada didalam rumahyang satu orangnya tengah galau dikamar dan mama nya tengah ada kumpul dengan teman temannya hingga besok mamanya pulang dan saatnya untuk Have fun malam ini. Namun saat dia berbalik dia dikejutkan dengan kedatangan seorang gadis mungil dengan hanya mengenakan hotpans pendek berwarna kuning dan kaos tanpa lengan berwarna ungu, felly menyerngitkan dahinya menatap gadis ini yang berdandan sesimpel mungkin dan pastinya dia tau kalau nih orang mau bertemu siapa.
“Kakak lo ada?” kan bener, dibilang felly sudah tau musuhnya ini mau jumpain siapa
“Huft, lo ya! Kayak gak ada dosa, udah buat kakak gue galau dan sekarang lo mau ngapain lagi? Mau buat dia bunuh diri gara gara lo!” pertanyaan kasar mulai menghampiri telinganya, gadis yang biasa disebut christy itu menggeleng “gue mau minta maaf sama dia” lirih christy, felly menggeleng lalu kembali menghelakan nafasnya.
“dia ada dikamar, selesai lo minta maaf gue sarani mendingan lo langsung pulang! Entar lo malah diapa apain lagi sama dia! Dan gue gak mau terjadi sesuatu hal yang mengakibatkan lo jadi kakak ipar gue!” jelas felly kemudian mengijinkan christy untuk menemui kakaknya, lalu gadis pesek itu menaiki mobilnya dan pergi entah kemana.

Christy mulai memasuki rumah morgan, terlihat besar rumah morgan dari luar dan waktu kedalam memang kenyataan rumah sang pembalap sangat mewah, christy mulai mencari kamar morgan, dia menyerngit saat pintu kamar yang dilihatnya ini bergambar kartun yang sedang balapan dan dia sudah tanda kalau ini pasti kamar morgan.

Cklek, pintu kamar morgan dibuka sama christy, memang pintu tidak dikunci morgan saat morgan keluar mengambil sesuatu tadi. Terlihat gelap kamar tersebut dan hanya menyisakan cahaya dari luar yang memang saat itu pintu balkon morgan tidak tertutup, dengan cahaya itu christy melihat tidak terlalu jelas morgan yang sedang tertidur, dengan perasaan yang sangat berdebar christy mulai mendekati morgan.
“gan, emm gue minta maaf ya karena udah bersikap egois sama lo! Gue udah buat lo sakit hati, buat lo marah! Gan, lo maafin gue kan” kata christy yang erbilang otaknya sedikit miring, orang lagi tidur dia minta maaf, manalahdengar.
“Gan, morgan!” christy yang sedari tadi diangguri kini geram dan membangunkan morgan dengan cara menarik lengan morgan, pemuda yang masih dipengaruhi alkohol itu masih tidak bisa terbangun.
“MORGAN!!” teriak christy tepat dihadapan morgan, morgan terkejut dan langsung membuka matanya. Saat siapa yang pertama kali dilihat dihadapannya kemudian diamenarik orang itu hingga sekarang christy terjatuh dipelukan morgan.
“Ish, lo apa apaan sih? Kesempatan banget, lepas gak! Morgan lepas!” dengus christy yang berusaha melepaskan pelukan morgan yang melanjutkan tidurnya itu, christy yang sangat susah melepaskan pelukan morgan segera menggigit tangan morgan yang melingkar disekitar wajahnya.
“Aduh! Siapa sih lo, main tidur diranjang gue aja!” morgan sedikit tersadar dan langsung berdiri diikuti dengan christy yang berdiri sedikit menjauh dari dia,morgan mulai menghampiri sklar lampunya untuk menyalakan lampunya. Dan taraa…
“Aaaaaa” teriak christy saat sudah melihat morgan dengan sempurna sekarang, tampak morgan bertelanjang dada dan berusaha menutupi dadanya yang bidang saat christy berteriak dan menutup mukanya dengan telapak tangan.
“Eh eh, tunggu! Aduh christ, lo ngagetin gue aja sih!” kata morgan yang mencari cari kaosnya dan akhirnya dia mengambil kaos yang berada dilemari dan langsung dipakainya
“udah! Gue udah pake baju, sekarang buka mata lo” perlahan christy mulai menuruni tangannya dan menatap morgan “lo mau apa kesini? Mau nyakiti gue lagi?” tanya morgan dengan sewot, christy langsung berhambur memeluk morgan yang ada dihadapannya.
“maafin gue ya, gue udah salah sama lo! Gue udah buat lo marah, buat lo sakit hati! Tapi maaf, bukannya gue gak peka tapi gue masih ragu dengan perasaan lo” morgan tersenyum dan mulai membalas pelukan christy.
“lo meragukan apa lagi sih christ? Gue itu tulus sayang sama lo, dan gue jadi playboy karena frustasi lo gak pernah nerima gue! Lo taukan gue suka sama lo semenjak SMA, dan waktu kita mulai melepas seragam SMA gue berfikiran kalau gue gak bakalan bertemu lagi sama lo dan mungkin ini yang namanya jodoh ditangan Tuhan, Tuhan mempertemukan kita lagi, dan disana gue harus bisa dapatin lo, gue harus bisa jadikan lo sebagai pacar gue dan gue harus bisa jadikan lo sebagai istri gue! Gue juga minta maaf ya karena cara gue dekatin lo itu buat lo gak tenang, gue bingung gimana caranya agar lo bisa nerima gue apa adanya” jelas morgan yang mengecup rambut christy, christy mulai melepas pelukannya dan menatap laki laki itu dengan penuh senyuman. Gadis itu bahagia mendengar penuturan morgan walaupun dia sedang menangis sekarang tapi hatinya sangat gembira didalam sana.
“kok nangis sih? Jelek tau gak cewek nangis” morgan tersenyum dan menghapus airmata christy, laki laki itu terpejam lalu mencium kening christy.

“Christy Saura Noela Unu, ditempat yang berantakan ini aku ingin mengutarakan sesuatu dengan kamu! Dan ini serius, aku tidak pernah menganggap kata kata seriusku adalah candaan! Christy, maukah kamu menjadi gadisku? Aku janji, aku berjanji akan mencintaimu selamanya, dan aku akan berjanji menyayangimu dan menjagamu seumur hidupku” morgan berlutut dan menggenggam kedua tangan christy lalu menyatakan perasaannya dengan serius, christy tersenyum tak lama gadis itu tertawa sambil menangis melihat begitu romantisnya ucapan yang keluar daribibir morgan walaupun tempatnya sangat ingin membunuh christy.
“aku mau gan” jawab christy, morgan tersenyum lalu bangkit dan segera memeluk christy. Pria itu menenggelamkan wajahnya dileher jenjang christy dan dapat ditebak kalau wajah pria itu menandakan kebahagiaan yang sangat mendalam.
“makasih christ” dia mencium pipi christy dan berlangsung mencium bahu christy
“dan kamu harus janji! Jangan pernah mengecewakan aku, aku harap kamu beneran tulus dengan ucapan kamu barusan, aku menyayangimu” kata christy yang berada dipelukan morgan dengan cara menjijit -_- *pendeksih*
“aku janji, aku juga menyayangimu” lirih morgan, christy tersenyum dan mempererat pelukannya.

Begitulah… namanya juga kisah cinta, gak selamanya bakalan nangis, dan gak selamanya jugabakalan bahagia.
Sekian dari saya…

Dafi


Hey .. I see you, now you can have me.https://scontent-a-sin.xx.fbcdn.net/hphotos-xpf1/v/t1.0-9/9467_569349149865214_8147845910896505958_n.jpg?oh=2ca02cd0626d44fcffc1230f029b6712&oe=550C404E

really? What do you sincerely love me, I assume the answer is "yes"

https://scontent-a-sin.xx.fbcdn.net/hphotos-xfa1/v/t1.0-9/10730781_569350479865081_5893835985824986958_n.jpg?oh=093165101082e2e96cc3cd917610a956&oe=550B954B