Minggu, 14 Desember 2014

Ada Aku Disini (Cerpen) Dafi



Ada akudisini

Setiap kamu membutuhkan sesuatu pasti yang kamu panggil orang terdekat kamu, tapi kenapa setiap dia membutuhkan seseorang yang dipanggilnya itu orang yang berada sangat jauh bahkan sudah tidak ada lagi dibumi ini, kenapa kamu memanggilnya sedangkan aku selalu disini buat kamu? Ada aku disini, tapi kenapa kamu gak pernah sekali saja memanggilku untuk ada didekatmu…?

Pernikahanku sudah berjalan setahun dan selama setahun itu aku menahan rasa sakit saat melihatnya terus saja menangis, dia menangisi kepergian kekasihnya saat akan menikah. Radhiant namanya, pria itu sangat beruntung mendapatkan hatinya. Aku Morgan Winata, umurku 26 tahun dan aku menikah setahun yang lalu. Dia istriku, namanya Christy Saura Noela Unu. Semenjak kematian Radhiant dia berubah menjadi orang yang tidak ada kesanggupan untuk hidup. Radit meninggal saat dimana hari pernikahannya dengan christy tiba, disana aku datang sebagai teman dekat radit yang memang diam diam mencintai christy, tapi aku tidak egois untuk membuat hubungan radit dan christy hancur, biarkan christy senang walaupun tidak bersamaku. Saat itu dimana acara pemberkatan akan dimulai, seseorang yang diketahui adalah ibu radit menghampiri christy yang sudah siap didalam gedung gereja dengan gaun putihnya, beberapa tamu undangan dan pastor yang akan memberkati mereka. Ibu radit menghampiri christy dengan air mata yang membanjiri pipinya, ibu itu membisikkan sesuatu kepada kedua orang tua christy,mereka tampak terkejut mendengar berita buruk itu.

Dengan hati hati Om yori (papa Christy) menghampiri anaknya yang masih diam dan bingung memperhatikanmereka, om yori menjelaskan kalau radit meninggal akibat tertembak orang tak dikenal. Disana aku melihat christy yang menangis histeris mendengar berita buruk itu, tak lama dia pingsan dan dibawa kemobil. Mereka semua tidak bisamenghentikan acara pernikahan ini karena tamu undangan yang sudah begitu banyak berdatangan, ibu radit sepertinya sudah rela kalau christy menikah dengan orang lain, dan entah kenapa aku melangkah maju mendekati Orang tua Christy dan ibu radit disana, aku bersedia menggantikan radit.

Christy yang tadinya pingsan dan dibawa ke mobil kini berjalan kearahku, yang aku dengar christy dibujuk ibunya untuk menikah denganku agar semua para tamu disini tidak kecewa, aku yakin mendengar itu christy menolaknya tetapi dengan bujukan ibunya akhirnya christy mau menikah denganku.
Aku berpikir kalau aku menikahi orang yang sama sekali tidak mencintaiku dan tinggal bersamanya akan tumbuh cinta dari hatinya, tapi perkiraanku salah. Sampai sekarang christy tidak menganggapku sebagai suaminya, ia malah menuduhku menyuruh orang untuk membunuh radit. Dia memang sudah tau kalau aku menyukainya karena duluaku pernah menyatakan perasaanku dengannya tetapi dia menolak karena dia sudah menjadi kekasih radit.

“Christ, tadiaku mampir ketoko bunga, aku lihat ada bunga kesukaanmu? Ini aku membelikannya untukmu” saat aku pulang dari kantor tadi aku memang mampir ketoko bunga danaku melihat ada bunga mawar berwarna putih, aku yakin dia suka sama bunga ini karena dulu aku melihat radhiant selalu memberikan bunga ini dan dia menerima dengan sangat senang.
“gak usah sok peduli! Jangan sementang kamu belikan aku bunga terus aku bakalan maafin kamu, aku akan maafin kamu asalkan kamu bisa hidupkan lagi radit!” bentaknya, merampas bunga yang berada ditanganku terus meremuk remukan bungaitu tepat dihadapanku dan membuang bunga itu tepat didekat kakiku lalu pergi.

Aku memungut kembali bunga yang sudah remuk itu lalu pergi kekamarku, dari awal aku tidak pernah seranjang dengannya bahkan aku tidak pernah satu kamar dengannya.

Aku meletakkan bunga itu ditumpukkan bunga bunga lainnya yang selama ini aku kasih tapi tanggapannya selalu sama, bunga berwarna putih itu sudah berubah warna karena mungkin mereka layu akibat tidak dirawat dan sekarang masuk bunga baru lagi yang juga akan ikut layu seperti mereka, semua bunga ini hancur dibuat christy, kadang bunga ini dipijaknya dan kadang diremuknya seperti tadi dihadapanku, aku selalu memungutnya dan menyimpannya dilaci lemari kecil disamping ranjangku.
POV OFF

Pagi harinya…

Terlihat morgan sudah bangun lebih dahulu, sebelum berangkat kerja ia sempat membuatkan nasi goreng untuk istrinya yang belum juga bangun, setelah itu morgan pergi kekamar christy dan membuka pintu kamar christy.
“Christ, aku berangkat ya.. kalau kamu mau makan ada nasi goreng dimeja, kamubaik baik ya dirumah” pamit morgan yang hanya sampai diambang pintu kepada christy yang membelakanginya, dia tidak ingin christy kembali marah karena morgan lancang masuk kekamar christy. Christy tidak menjawab, malahan morgan melihat bahu christy naik turun, dia tau betul kalau christy sedang menangis. Morgan hanya menunduk lalu menutup perlahan pintu kamar christy, saat morgan berpamitan selalu pemandangan ini dilihatnya, ingin sekali rasanya morgan melihat christy tersenyum.

“ya gitulah bis, dari waktu pertama kali gue menikah dan sampai saat ini dia selaluberpikiran kalau gue nyuruh orang untuk ngebunuh radit, padahal gue berani sumpah kalau bukan gue penyebab kematian radit” kini morgan tengah berada didalam ruangan kerjanya bersama rekan atau sahabatnya ini, Bisma Kharisma.
“kenapa dia sampe berpikiran kayak gitu sama lo? Apa dulu lo pernah buat salah sama radit sampe sampe christy mengira kalo lo nyuruh orang untuk membunuh radit” tanya bisma menatap sahabatnya ini dengan serius, pria bertubuh ceking ini juga mengenal radhiant, mereka memang teman dekat dulu.
“dia tau kalo gue dulu suka sama dia dan gue sempat nembak dia tapi dia nolak gue karena posisinya saat itu sudah jadi milik radit, gue gak tau kalau dia itu sangat menyayangi radit.. akhirnya gue pasrah saat christy ngundang gue untuk datang ke acara pernikahannya, dan gue nepati janji kalau gue bakalan datang.. udah dua jam para tamu undangan termasuk gue nunggu digereja tapi sih radit gak kunjung datang hingga akhirnya ibu radit datang dengan tergesah gesah sambil nangis, dia bilang kalau radit meninggal, dia dapat kabar dari polisi kalau radit dan supirnya tertembak oleh orang tidak dikenal, mereka berdua tewas ditempat, christy menangis histeris dan waktu gue bersedia untuk gantikan radit, christy kayak gak percaya, dia natap gue dengan sinis dan kayaknya dia berpikir kalau gue merencakan ini semua agar bisa menikahinya dan sampai sekarang dia masih berpikiran kalau gue lah yang membunuh radit” jelas morgan dengan tampang sedihnya, bisma ikut menghelakan nafas mendengar cerita morgan.
“Hufft, lo yang sabar ya gan, mungkin ini cobaan dari Tuhan” morgan menganggu dan tersenyum canggung.

Dirumah, terlihat christy yang sedang menonton tivi, tetapi aneh dia bukan menonton tivi, melainkan tivi yang menontonnya. Christy termenung diatas sofa itu, lagi lagi air matanya menetes, wajahnya pucat. Makanan yang sedari pagi tadi dibuat morgan tak kunjung dimakannya, hal ini sering terjadi kepada christy dan terkadang dia jatuh pingsan karena tidak ada nutrisi yang masuk ketubuhnya, dan terpaksa morgan harus meminta bantuan mertuanya untuk membujuk agar christy makan.

Mobil morgan sudah terdengar diarea pekarangan rumah mereka, tak ada sambutan hangat seperti layaknya istri yang menunggu suaminya pulang kerja, kini morgan masuk tanpa ada kata hal yang seharusnya diucapkan seorang istri, dia melihat istrinya tengah melamun diatas sofa. Morgan mulai berjalan menuju dapur, pria itu melihat masakannya belum dimakan oleh christy, kemudian dia memberanikan diri untuk menghampiri christy.
“christy aku tadi belikan kamu bubur ayam sepulang ngantor, ya aku pikir kamu pasti lagi malas makan yang berat berat makanya aku belikan kamu bubur, kamu makan ya atau mau aku suapin” christy tak mengubris ucapan morgan, morgan segera kedapur untuk mengambil sendok lalu kembali lagi, kini dia berlutut dihadapan istrinya yang sedang duduk dan masih dengan lamunannya.
“kamu makan ya christ” kata morgan dan menyulangi christy, dengan cepat christy menepis sendok yang ditangan morgan yang terlempar jauh lalu dia kembali menepis mangkuk bubur yang berada ditangan morgan hingga mangkuk itu pecah terbelah dua dan bubur itu berserakan dilantai, christy segera pergi kekamar meninggalkan morgan yang masih bergeming.
Morgan segeraduduk disofa, dia masih memikirkan bagaimana agar christy mengisi perutnya walaupun itu sedikit saja, dia tidak mungkin malam malam begini menelfon mertuanya untuk membujuk christy makan.

“Aaaaaaaaa” morgan melonjak kaget mendengar suara teriakan itu, dia segera berlari kekamar christy yang berada tepat dilantai dua, morgan segera membuka kamar christy dan terlihatlah gadis itu tengah menangis histeris sambil melempar lemparkan bantal dan selimutnya kelantai. Morgan segera menghampirinya dan mulai menenangkan christy, tapi sepertinya memang waktu yang tidak tepat untuk menenangkan christy dalam keadaan seperti.
“christ, udah christ! Kalau kamu seperti ini terus radit gak akan tenang disana” morgan berusaha menangkan christy dengan cara menahan lengan christy agar tidak berbuat nekad lagi, christy menepis kasar tangan morgan.
“tau apa kamu, hah! Sebenarnya kamu senangkan lihat aku kayak gini? Kamu senang radit pergi ninggalin aku? Kamu jahat morgan, kamu bunuh radit demi kepentingan kamu sendiri! Kamu gak mikirin gimana nasib aku hidup tanpa dia! Kamu puaskan? Kamu senangkan? Ini yang kamu mau dari dulukan?” bentak christy dengan isakan tangisnya.
“Enggak christ Enggak! Aku gak bunuh radit, aku berani sumpah kalau aku gak membunuh radit! Christy kamu percaya sama aku christ” kata morgan yang berusaha meyakinkan christy, dengan tangisnya christy mulai mendorong dorong tubuh morgan
“kamu bohong! Memang bukan kamu yang bunuh, tapi kamu nyuruh orang buat bunuh dia kan! Kamu keterlaluan morgan! Apa kamu gak pernah merasakan kehilangan, Hah!” bentak christy, setetes air mata morgan mulai jatuh, dia segera memegang kedua bahu christy.
“aku gak bohong christ, aku gak pernah nyuruh orang untuk ngebunuh radit! Dan aku… aku juga pernah merasakan kehilangan, bahkan kehilangan yang sangat dalam! Aku kehilangan senyum kamu christ, aku kehilangan semua yang ada dikamu dulu! Aku mohon christy jangan seperti ini lagi, aku janji akan berbuat apa saja asalkan kamu bisa kembali seperti dulu lagi, aku janji christ” jelas morgan, christy menepis kasar tangan yang ada dibahu morgan
“aku mau kita cerai!” pekik christy, morgan tercekat. Ia merasakan pandangannya kabur, mendengar christy mengatakan hal itu sepertinya jantungnya seperti berhenti berdetak dan darahnya berhenti untuk mengalir, morgan menunduk mendengar ucapan christy barusan.
“Ka…kamu becanda kan christ? Kamu gak serius kan?” tanya morgan gugup
“Enggak! Aku minta sekarang kamu pergi, kamu urus surat cerai kita!” christy mendorong morgan keluar dari kamar, BRAK dia membanting pintu kamarnya dengan morgan yang masih dihadapkan didepan kamarnya.

MORGAN
Dan baru pertama kali ini dia mengatakan hal itu, hal yang ku takuti terjadi juga. Tuhan, apakah kau masih menyayangiku? Kumohon ambil nyawaku sekarang, aku bosan kalau hidupku hanya membuat dia sedih, aku bosan kalau setiap harinya aku hanya disuguhkan pemandangan yang menyakitkan buatku. Christ, maafin aku. Tapi aku beneran gak membunuh radhiant, aku gak tau apa apa soal kematian radhiant. Bagaimana lagi caranya agar kamu bisa percaya samaku christ? Apa aku juga harus menyusul radit agar kamu bisa percaya? Atau aku nerima keputusan kamu?
POV OFF

Morgan berjalan gontai kearah kamarnya, sedari pagi tadi dia juga tak kunjung makan karena memikirkan istrinya. Ya begitulah morgan, morgan tau istrinya tidak akanmakan kalau mertuanya tidak datang kerumah, dan morgan pun sama, dia tidak makan dan masih memikirkan christy. Kejadian ini sering terjadi tapi baru kali ini christy berucap tentang kata ‘Cerai’ hal yang paling ditakutkan morgan. Morgan selalu berusaha untuk meyakinkan christy kalau bukan dialah penyebab kematian radit tetapi christy tidak ada henti hentinya bilang kalau morgan itu seorang pembunuh.

Minggu ini terasa kosong dirumah yang mewah itu, tak ada suara apapun bahkan rumah itu sendiri seperti tidak dirawat oleh pemiliknya, morgan tidak pernah menyewa jasa pembantu karena ia takut kalau pembantunya ini membeberkan masalah rumah tangganya.

Tampak pria itu sudah membuka matanya, kini dia mulai berjalan kekamar mandi untuk sekedar membasuh tubuhnya. Tak lama dia kembali keluar dan mulai mencari baju yang berada didalam lemari, morgan yang masih memakai baju tiba tiba mendengar suara suara orang banyak dari lantai bawah, dengan cepat morgan menutup lemarinya dan keluar kamarnya menuju lantai bawah.

Sampai ditangga terakhir morgan melihat beberapa polisi dan istrinya disana, istrinya menatap morgan sinis lalu tak lama dia berkata.
“dia pembunuhnya pak! Tangkap dia!” perintah christy, morgan terlihat kebingungan dengan tingkah istrinya yang tidak pernah pernah memanggil polisi karena masalah ini, dan dia baru sadar kalau christy beneran menganggapnya seorang pembunuh sampai sampai christy tega melaporkannya kepihak yang berwajib.
“ayo ikut kami” kata polisi tersebut yang kini menahan morgan, morgan segera menepis lengan salah satu polisi tersebut
“Apa apaan sih ini! Saya tidak membunuh, kalian jangan asal tangkap!” bentak morgan, tapi polisi itu memaksa morgan hingga kini morgan mulai mengikuti perintah polisi tersebut, saat melewati christy, morgan memandang christy tanpa respon apapun begitupun dengan christy

Kini morgantengah berada diluar rumahnya, polisi tersebut menyuruhnya masuk kedalam mobiltapi morgan menolak.
“Pak! Saya bisa menjelaskan, saya bukan pembunuh, istri saya Cuma salah paham! Kalo bapak tidak percaya saya akan suruh mertua saya untuk datang kemari” polisi itu membiarkan morgan untuk menghubungi orang tuanya dan mertuanya.

Kini mereka semua sudah berada dirumah MorChris, tampak jelas polisi itu meminta maaf atas kejadian yang barusan terjadi sedangkan christy sudah masuk kamar dan didalam sana sudah ada mamanya yang tengah menasihatinya.
“dia itu udah bunuh radhiant ma, mama gak percaya sama christy? Dia itu senang lihat radhiant mati, dari dulu kan dia benci sama radhiant” ucap christy dengan entengnya, mama christy menangis melihat anaknya yang sepertinya kejiwaannya mulai terganggu.
“christy, morgan itu suami kamu, dia selalu sabar ngadapin kamu, apa kamu gak bisa membalas kesabarannya? Dia sayang sama kamu nak, seharusnya kamu mengerti” kata mamanya yang kini mengelus rambut panjang christy, christy tersenyum melihat mamanya.
“suami christy itu radhiant bukan morgan! Christy benci sama morgan, jadi sampai kapanpun christy gak akan pernah membalas kesabaran morgan, christy mau buat kesabaran morgan habis terus dia ceraikan christy deh” jelasnya, tante betty (mama christy) kembali meneteskan air matanya.
“Maaf atas kesalah pahaman kita pak, saya akan usahakan untuk melacak kembali orang yang membunuh korban, kami permisi” Papa morgan dan mertua morgan mengangguk, para polisi itu permisi.

“maafin christy ya gan, mungkin pernikahan ini tidak membuat kamu tenang” morgan tersenyum miris mendengar permintaan maaf mertuanya
“gak apa pa, morgan akan sabar menunggu christy benar benar menerima morgan” ucap morgan, tiba tiba mama christy datang dengan wajah yang benar benar ketakutan, saat itu tante betty terlihat menangis saat baru keluar dari kamar christy.
“ada apa ma?” tanya morgan saat melihat mertuanya menangis
“sebaiknya kamu panggil dokter rafael untuk meriksa keadaan christy” ujar tante betty, morgan menyerngitkan dahinya mendengar ungkapan mertuanya itu
“Dokter rafael itu spesial penyakit jiwa ma, maksud mama apa manggil dokter rafa?” tanya morgan lagi
“maksud mama kejiwaan christy terganggu? Enggak ma, christy gak gila” morgan segera berlari menghampiri kamar istrinya, terlihat istrinya yang tengah tertidur diatas ranjang. Morgan mulai menghampiri christy dan duduk diranjang christy.
“aku gak akan biarkan siapapun menganggap kamu tidak waras christ, aku yakin kamu Cuma gak bisa nerima yang udah terjadi” morgan mencium kening christy kemudian menyelimuti tubuh christy lalu pergi meninggalkan christy yang masih tertidur pulas.

CHRISTY
Karena ada kata seseorang yang berjanji akan selalu bersamaku selamanya, aku tidak bisa meninggalkanmu, itu janjimu dulu. Tapi kenapa sekarang kamu pergi? Kamu pergi begitu saja, kamu pergi disaat saat kita akan mengikat janji suci dihadapanTuhan. Apa kamu lupa dengan janji kamu? Jawab aku, apa kamu lupa dengan semua janji kamu? Lihat aku disini, aku masih sangat mengharapkanmu untuk tetap bersamaku, aku masih tidak rela membiarkanmu pergi meninggalkanku sendiri.

Sekarang aku bersama orang yang tidak kucintai, dia terus membujukku agar makan, terus membujukku agar tidak sedih lagi. Sampai kapan kamu bakalan berhenti membujukku? Apa sampai polisi sudah membongkar semua identitasmu? Kamu manusia paling kejam didunia, kamu membiarkan aku merasakan kehilangan sedangkan kamu tertawa bahagia melihatku menangisi orang yang selalu ada buat aku. Misi kamu buat merencanakan ini berjalan dengan mulus, tidak ada seorangpun yang tau kalau kamu itu adalah pembunuh. Morgan Winata, kamu adalah seorang pembunuh dan aku minta sama kamu untuk mengembalikan radhiant dalam keadaan bernyawa, apa kamu bisa mengabulkan permintaanku? Kamu pernah bilang kalau kamu sayang sama aku? Dan kamu pernah bilang kalau kamu akan menuruti semua kemauan aku, aku mau radit kembali kepelukanku, dan aku mau kamu pergi dari hidup aku, bisa?
POV OFF

Malam ini christy tengah berada dibalkon kamarnya, Orang tuanya dan Orang tua morgan sudah pulang sedari sore tadi dan tinggal lah christy dan morgan. Christy memang sudah makan siang, dan lagi lagi yang membujuknya itu mamanya. Tampak dari arah belakang morgan terdiam memandang christy dibalkon, dia membeli bakpao kesukaan christy dengan berbagai bentuk lucu didalam kantung plastik yang dipegang morgan. Morgan mendekat dan kini berada disamping christy, morgan mengambil satu buah bakpao lalu ia berikan dihadapan christy.
“kamu makan ya, makan bakpao aja gak apa, yang penting perut terisi sedikit” christy menepis tangan morgan yang ada dihadapannya, dia kembali diam menatap depan.
“Christ” tegur morgan, christy menoleh dengan air mata yang sudah membanjiri pipinya
“aku kangen radhiant” kata christy, morgan terdiam mendengar ucapan christy, christy memandang morgan “apa kamu bisa mengembalikan radhiant? Aku mohon jangan buat aku pisah sama dia” tanya christy “kalau aku bisa, aku akan mengembalikannya dari dulu, dan aku gak akan biarkan kamu terus bersedih seperti ini, tapi aku gak bisa mengembalikannya christ, maafin aku” jawab morgan, christy kembali menghadap depan.
“kamu kenapa tega membunuh dia? Apa salah dia?” kini morgan benar benar muak meyakinkan christy, berulang kali pria itu bilang kalau dia tidak membunuh radit.
“Christ, kamu…”
“kamu mau bilang kalau kamu bukan pembunuh? Kamu mau bilang kalau bukan kamu yang membunuh radhiant? Terus kamu nyuruh siapa? Siapa orang yang mau kamu suruh untuk menembak radhiant?” potong christy, morgan mencampakkan plastik yang berisi bakpao itu kelantai, dia memegang kedua bahu christy.
“aku udah muak christ! Aku berusaha meyakinkan kamu kalau bukan aku yang membunuh radit, aku mohon kamu percaya christ, aku mohon!” bentak morgan, christy mulai mendorong morgan sekuat tenaganya hingga pria itu terjatuh.
“aku mau kamu pergi! Pergi sekarang juga, sekarang dan selamanya aku akan terus benci sama kamu! Kamu jahat morgan, kamu jahat!” morgan bangkit dan kini berhadapan dengan christy yang menangis sejadinya “aku akan pergi! Aku akan pergi kalau memang itu bisa mengubahmu menjadi seperti yang dulu” lirih morgan kemudian berlalu dari hadapan christy, christy memejamkan matanya kemudian membuka lagi matanya. Kini pria itu sudah tidak ada lagi dihadapan christy, pria itu sudah pergi dari hadapan christy.

MORGAN
Dan jika ini yang terbaik buat kamu, aku akan melakukannya. Aku harap selama aku pergi kamu disini baik baik saja, aku tidak ingin mendengar kalau kamu kembali bersedih, aku ingin kamu seperti dulu. Maafin aku christ, aku menyerah. Aku putus asa melihat kamu terus menangis saat bersamaku, lebih baik aku pergi dan tidak melihatmu menangis tapi aku berharap selama aku pergi jangan ada lagi air mata yang jatuh dan membuat wajah cantikmu menjadi jelek :’)

Aku memandang kearah kamarnya, kulihat kamarnya tertutup rapat. Aku yakin dia tidak akan mencegah kepergianku, dan aku yakin yang dipikirkannya adalah radhiant.
POV OFF

Kini pagi kembali menyambut, gorden jendela yang biasa dibuka morgan kini masih tertutup rapat. Perempuan cantik ini terbangun dari tidurnya, matanya memandang kearah gorden berwarna emas itu, didalam hatinya bertanya, tumben morgan tidak membuka gorden jendela dikamarnya. Tapi itu hanya sekedar pertanyaan biasa, ia mulai bangkit dan masuk kekamar mandi.

Selesai mandi, christy masih tidak mendengar suara didalam rumah besar tersebut. Biasanya kalau jam segini morgan selalu pamit untuk pergi kerja walaupun christy tidak pernah merespon ucapan morgan. Dia mulai keluar dari kamarnya dan benar saja, rumah ini seperti tidak berpenghuni. Christy mulai turun dari tangga, ia mengecek kedapur. Tidak ada sarapan pagi yang biasa dibuatkan morgan, tidak ada terdengar suara morgan memanggilnya untuk ikut sarapan pagi.

Christy masih menanggapi ini biasa, menurutnya mungkin morgan pergi subuh dan sangat terburu buru makanya dia lupa menyiapkan semuanya seperti biasa. Christy masih belum yakin kalau morgan beneran pergi meninggalkannya dirumah ini, dia kembali kekamarnya dan kembali termenung. Tapi kali ini dia merenungkan Morgan, dia merenungkan bagaimana kalau morgan beneran pergi? Kini kepalanya dipenuhi dengan pertanyaan itu, tapi dia tetap biasa dan tidak ingin mencari morgan.

“Nah lihat christ, aku sengaja mendesain ini semua untuk kita, dan taman itu untuk anak kita nanti? Kamu suka kan?” christy hanya diam mendengar ocehan morgan, mereka baru menempati rumah ini kemarin malam jadi tidak sempat melihat lihat, dan pagi ini morgan mengajak christy untuk melihat lihat sekililing pekarangan rumah.
“yang besar ini kolam renang untuk kita, terus yang kecil itu untuk anak kita, aku udah mengatur semua biar nanti kalau kita punya anak mereka bisa bermain sepuasnya disini” kini morgan menunjukan kolam renang yang berada dibelakang rumah, christy masih diam dan tidak menyimak ucapan morgan.
“kamu senangkan christ?” tanya morgan dan kini dia tersadar.
“aku gak akan mau punya anak dari kamu, aku minta dari sekarang kamu jangan pernah anggap aku istri kamu” kata christy, morgan yang tadinya tersenyum lebar kini senyumnya pudar mendengar ucapan christy.

Itu hal pertama christy berhasil meremukkan hati morgan, morgan berusaha sabar selama ini menghadapi christy. Pria itu bersabar sampai Tuhan mendengarkan satu permintaannya, permintaan dimana membuat christy menjadi seperti dulu. Pria itu ingin sekali melihat senyuman christy tapi itu adalah hal tersulit, menghidupkan kembali senyuman christy yang sudah lama mati.

Dari semalam morgan terus menyetir mobil, entah mau kemana tujuannya sekarang intinya dia harus pergi jauh dari christy. Morgan harus bisa membuat christy tersenyum walaupun dia tidak pernah bisa memandang langsung senyuman indah yang terukir dibibir christy. Dan sekarang pria itu sudah tidak tau lagi mau kemana, matanya mulai berkunang kunang akibat air mata, pikirannya benar benar kacau saat ini, kenapa dia harus menjadi orang yang dipilih untuk membuat christy tersenyum kembali? Dan kenapa harus dia yang dipilih untuk tidak pernah merasakan cinta oleh orang yang sangat dicintainya.

Suara kleksonberusaha membangunkan morgan dari lamunan namun karena pendengarannya tertutupi oleh ucapan ucapan christy selama ini hingga akhirnya sebuah mobil menghantam kuat kearah mobil morgan hingga mobil mereka terbalik.

“Christy” Christy membuka matanya lebar lebar, ia seperti mendengar suara morgan yang biasa memanggilnya namun tak pernah dihiraukannya, christy bangkit dari ranjangnya kemudian berlari keluar kamar. Dia mencari seisi rumah suara yang tadi memanggilnya, suara yang selama ini tak didengarnya.

Hari hari pun berlalu, kini para polisi tersebut sudah berhasil meringkus buronan merekaya itu orang yang selama ini membunuh radhiant. Disidang semua berkumpul mulai dari orang tua radhiant, orang tua christy dan christy nya sendiri.

Penjahat itu bernama Beni, dia memang menyimpan dendam sama Radhiant dan berencana untuk membunuh radhiant dihari itu, beni sendiri dibantu kedua temannya, yang satu meminjamkannya pistol dan yang satunya membonceng dia untuk lebih mempermudah mengejar radit yang waktu itu terburu buru untuk menghadiri acara pernikahannya. Disana beni mulai menggedor gedor pintu kaca mobil yang berada dijok belakang tepat dimana radit duduk, radit yang melihat itu langsung membuka kaca mobilnya dan empat peluru berhasil menembus jantungnya, sedangkan supir radit melihat kejadian semua ini, tak tagung tagung ia juga menembakkan satu peluru kesupir tersebut hingga mobil mereka oleng dan tertabrak pohon. Disana beni langsung kabur, ia kabur keluar kota untuk menghilangkan jejak, polisi terus melacak beni selama setahun ini dan akhirnya polisi mencium keberadaan teman yang meminjamkan pistolnya ke beni, temannya itu menceritakan keberadaan beni sekarang dan akhirnya beni tertangkap bersama kedua temannya.

Christy yang mendengar kejujuran beni segera menunduk, dia menyesal karena menuduh morgan sebagai pembunuh radit. Sejak kemarin christy menunggu kepulangan morgan untuk sama sama mendengarkan keputusan pengadilan yang akhirnya pembunuh itu dihukum mati, tapi sejak saat kemarin christy tidak pernah melihat morgan lagi, pria itu serius dengan omongannya. Dan sekarang… christy menyesal.

Christy kembali kerumahnya, dirumah mewah itu ia sekarang hanya tinggal sendiri, morgan tak kunjung pulang sedangkan dia ingin sekali minta maaf ke morgan karena selama ini menganggap morgan itu pembunuh, dengan memberanikan diri christy mulai masuk kedalam kamar morgan, kamar yang gelap dan terlihat usang itu kini dihampirinya, christy mulai membuka gorden kamar morgan dan terlihatlah semua barang barang yang tertata rapi dikamar morgan, mulai dari boneka pemeberian morgan untuknya tapi dibuang begitu saja, sebuah gaun cantik yang diberikan morgan dihari ulang tahunnya tidak pernah diterima christy kini tergantung rapi didinding kamar morgan. Christy terdiam dan memandang semua pemberian morgan yang selama ini ditolak dan dibuangnya ternyata disimpan morgan, dia mulai berjalan kearah lemari morgan dan membuka lemari yang sudah usang itu, yang tersisa hanyalah baju kaos yang biasa dikenakan morgan dan sepatu sepatu morgan.

Dia mulai berjalan gontai dan duduk diranjang morgan, christy meraih sebuah bingkai foto yang tertera di atas meja kecil morgan, yang dilihatnya adalah fotonya sendiri. Christy mulai menaruh foto itu kembali, ia membuka laci kecil morgan yang sudah tercium aroma bunga mawar, dan terlihatlah puluhan bunga mawar yang sudah hancur tertera rapi didalam laci itu, air matanya sukses jatuh saat melihat bunga yang sudah diinjaknya dan dibuangnya kini tertata rapi didalam laci yangusang itu, suara isakan tangisnya mulai terdengar, christy mengambil setangkai bunga yang sudah layu, dia mulai bangkit dan berlari untuk mengejar morgan.

“Hiks…” suara isakan itu terdengar jelas didalam mobil yang sedang melaju, sekarang christybenar benar menyesal karena memperlakukan morgan, tidak peduli kalau morgan itu suaminya, dan tidak peduli dengan apa yang sudah diberi morgan untuknya, sekarang dia sadar kalau ternyata dia memang membutuhkan morgan, yang diharapkannya adalah saat morgan kembali berucap ‘Ada aku disini, buat kamu’ saat dia menangisi kepergian radit, selalu kata itu yang keluar dari mulut morgan. Dulu dia menganggap kata itu tak berarti apa apa untuknya, tapi sekarang? Dia ingin sekali pria itu mengucapkan kata tersebut, karena sekarang menurutnya itu sangat berarti.
“kamu dimana morgan? Maafin aku, aku menyesal” dia terus mencari keberadaan morgan hingga terang berubah menjadi gelap, christy tak henti hentinya mencari morgan sambil menangis. Menyesali perbuatannya yang membuat morgan selalu sabar menghadapinya, tapi yang dicarinya sudah tidak pernah ketemu lagi.
“maafin aku.. kumohon jangan pergi” lirihnya yang mencengkram kuat setir mobilnya sambil terus menangis. Kini rasa kehilangan yang sangat dalam kembaliia rasakan, rasa hilang yang berbeda dari sebelumnya.

Sekarang christy sudah berada didepan rumah orang tuanya, waktu sudah menunjukan pukul setengah dua pagi tetapi dia tak kunjung menemukan morgan dan akhirnya dia beralih kerumah orang tuanya.
“Astaga! Christy kamu kenapa sayang?” pekik tante betty saat melihat christy memeluk mamanya dan menangis sejadinya dipelukan mamanya.
“yaudah kita masuk aja dulu” ucap om yori, mereka segera masuk kedalam rumah, dan disana christy menceritakan tentang kepergian morgan, menceritakan dimana dia mengusir morgan pada malam itu.
“Christy menyesal ma, christy gak mau morgan pergi! Christy mau dia ada didekat christy, ma tolong bantu christy buat cari dia” isak christy yang menyesal dengan apa yang dibuatnya selama ini, mama christy yang mengerti dengan masalah anaknya juga meneteskan air matanya mendengar ucapan christy, mendengar morgan yang selalu sabar menghadapinya, mendengar morgan yang selalu mencintainya dalam keadaan apapun. Seperti saat mama christy mengira kalau anaknya ini jiwanya sedang terganggu dengan cepat morgan menepis omongan tante betty dan langsung menghampiri christy yang tengah tertidur dikamar. Morgan begitu sayang dengan christy, tapi christy tidak pernah menyadari itu. Dan sekarang waktu yang tepat untuk dia sadar, sadar disaat morgan tak bersamanya.

Beberapa polisi kini mendatangi rumah orang tua christy, mereka tau betul kalau ini salah satu keluarga korban yang mereka kenal. Dan akhirnya pembantu tersebut membuka pintu lalu memanggil tuan rumah, disana Orang tua christy mulai menghadap polisi, mereka menjelaskan prihal kecelakaan yang menimpa salah satu keluarga dirumah ini. Mama christy terkejut mendengar penjelasan polisi, para polisi itu segera pamit setelah selesai memberi alamat rumah sakit.

Perlahan tante betty mulai memasuki kamar anaknya, terlihat christy meringkuk dilantaidan tetap menangis. Dengan perasaan yang gusar tante betty mulai mendekati anaknya, ibu itu mengelus lembut rambut anaknya dan memberikan kertas yang berisi alamat rumah sakit.
“kamu kesana ya, lihat keadaan morgan” lirihnya, christy memandang heran sangmama tak lama dia bangkit dan langsung pergi menuju alamat yang tertera dikertas.

Kini christy sudah berada dirumah sakit, ia segera turun dari mobilnya dan mencari cari keberadaan morgan disana. Tak lama seorang dokter dan beberapa suster tengah mendorong sebuah ranjang yang diisi satu raga yang tengah tertutupi kain putih, kaki christy bergetar memandang ranjang yang diisi mayat tersebut, dengan gemetar dia mulai menghampiri dokter yang masih dengan mendorong ranjang.
“ma…ma..maaf dok, ap..apa ini, pasien yang…” sepertinya christy tidak sanggup lagi meneruskan ucapannya “Apa anda keluarganya? Ini pasien yang beberapa hari lalu kecelakaan, luka parah diwajahnya mengakibatkan wajah pasien berantakan dan tidak dapat dilihat, mungkin anda bisa mengenali ini?” dokter tersebut memberikan sebuah kartu nama dan dompet, christy memandang kartu nama itu namundia menggeleng “maaf dok, saya tidak mengenalinya” kata christy dan memberikan kartu nama dan dompet tersebut, dokter itu mengangguk dan melanjutkan perjalanannya menuju ruang mayat.
“kalau itu bukan kamu, terus kamu dimana morgan?” tanya christy yang masih mencemaskan morgan

“aku ada disini, christ”  christy yang mendengar suara itu segera berbalik badan, dia berulang kali mengerjapkan matanya dan tak percaya kalau pria yang ada dihadapannya ini adalah morgan,pria yang memakai perban dikepala dilengan dan dikaki ini adalah morgan.
Air matachristy terjatuh, bibir christy mulai menghiasi senyuman saat memandang lamatlamat wajah pria yang selalu sabar menghadapinya, kemudian christy berhambur memeluk pria tampan itu dengan tangisan dan senyuman yang menghiasi wajahnya, dia memeluk erat bahkan tak ingin kehilangan untuk yang ketiga kalinya, setelah sebelumnya ia kehilangan radit dan sempat kehilangan morgan selama beberapa hari dan sekarang dia tidak akan membiarkan siapapun merebut morgan darinya.
“Maafin aku! Aku menyesal” katanya ditengah isak tangisnya, morgan tersenyum kemudian membalas pelukan christy “aku sudah memaafkanmu christ, dari awal” lirih morgan dan mencium puncak kepala christy “kenapa pergi?” tanya christy yang melepas pelukannya lalu menatap morgan
“aku hanya ingin membuatmu bahagia” jawab morgan tersenyum dan menghapus air mata christy, christy menggeleng dan kembali memeluk morgan
“aku bahagia bila kamu selalu ada didekatku, maafin aku morgan! Selama ini aku dibutakan oleh cinta yang sudah tidak ada lagi dibumi ini, sedangkan cinta yang nyata tidak pernah aku pedulikan.. orang yang selama ini selalu sabar menghadapi keras kepalaku, orang yang selama ini tidak pernah sekalipun menyerah untuk membuatku semangat! Morgan, aku menyayangi orang itu, aku menyayangimu” kata christy, morgan melepas pelukan christy kemudian sedikit merunduk dan mencium kening christy
“Tuhan mendengar doaku, keajaiban telah datang untukku, makasih karena sudah menjadi bagian dihidupku christ” kata morgan, christy kembali tersenyum kearahmorgan.
“aku menatapnya langsung, dan kini kamu tersenyum tepat dihadapanku, kamu sangat cantik dengan senyuman kamu christ” gombal morgan
“gombal banget sih” kata christy tanpa sadar menekan luka dilengan morgan hingga pria itu meringis kesakitan “aduh christ, Ssshh sakit” katanya dan menampakkan muka yang sepertinya sangat sakit, christy yang melihat itu terlihat panik.
“gan, kamu kenapa? Gan aku panggilin dokter ya” panik christy yang hendak perginamun morgan menahannya dan kembali memeluknya
“cukup dengan pelukan dan kebahagiaan kamu, sakit aku bisa sembuh” lirih morgan, christy yang sudah panik kini malah terdiam dan ternyata lama lama dia sadar kalau morgan menjahilinya “Hahaa” tawa morgan pecah saat melihat istrinya kebingungan, christy memukul pelan dada bidang morgan kemudian ikut tertawa bersama suami yang sangat disayanginya itu.

MORGAN
Terima kasih banyak Tuhan, aku tidak akan pernah berhenti berdoa untuk kebahagiaanku dengan christy. Aku sungguh sungguh menyayanginya, dan aku berjanji akan selalu ada untuknya, aku mulai belajar banyak dari pengalaman selama setahun itu, pengalaman dimana dia tidak pernah peduli denganku, pengalaman dimana dia selalu mencampakkan pemberianku. Dan sekarang, dia menerima semua pemberianku, bunga yang semula kusimpan dilaci dibuangnya dan digantinya dengan lebih yang segar, boneka yang sudah usang berada dikamarku kini sudah diambil dicuci dan diletakkan dengan baik dikamarnya, gaun yang selama ini hanya menjadi pandanganku dan berharap sekali kalau christy memakainya kini sudah menjadi impianku yang nyata, dia memakai gaun itu saat kami dinner bersama dan disana dia terlihat sangat anggun.

Dan aku lebih terkejut lagi saat dia menyuruhku tidur dikamarnya untuk selamanya dan memperlakukannya layaknya seorang istri, aku sendiri benar benar terkejut dengan ucapannya yang sudah menerimaku sebagai seorang suami dan memperlakukanku seperti layaknya seorang suami.

Dan beberapa bulan ini sikapnya berubah total ke aku, dia menjadi semakin perhatian dan tentunya semakin manja. Hingga suatu hari dia menghampiriku dan bergelayut manja dilenganku, dia memberikan sebuah kertas dari rumah sakit dan disana aku terkejut sekaligus senang, dan lebih jelas lagi dia langsung memberi tahuku kalau dia sedang hamil dua bulan, dan itu adalah darah dagingku. Aku memeluknya dan menciumnya, akhirnya Tuhan kembali menitipkan kebahagiaan ditengah rumah tanggaku yang memulai semuanya dari awal. Aku janji Tuhan, aku akan menjaganya dan menyayanginya selalu.

THE END

Right Time
https://scontent-b-sin.xx.fbcdn.net/hphotos-xpa1/v/t1.0-9/10348276_555377767929019_2315632546170912391_n.jpg?oh=39bcac30cb65c6b6b89d2f0c41bb01fc&oe=5512EA04

Tidak ada komentar:

Posting Komentar